London, Suaranusantara.co – Federasi Sepakbola Eropa atau UEFA berdiskusi dengan Pemerintah Inggris pada Senin 9 Mei 2021 ini. Mereka membicarakan tentang kemungkinan memindahkan lokasi laga final Liga Champions dari Istanbul ke London pada 30 Mei mendatang.
Dua tim Inggris, Manchester City dan Chelsea, akan saling berhadapan pada final kompetisi antarklub paling elite di Eropa itu. Seharusnya, laga kedua tim akan berlangsung di Ibu Kota Turki, Istanbul, tepatnya di Stadion Ataturk.
Namun UEFA mempertimbangkan untuk memindahkannya ke Stadion Wembley di London. Namun keputusan final akan di ambil pada Selasa 10 Mei 2021, apakah laga final Liga Champions tetap digelar di Stadion Ataturk Istanbul atau digeser ke Stadion Wembley.
Keputusan memindahkan laga final Liga Champions diambil karena Pemerintah Inggris memasukkan Turki dalam daftar merah negara yang warganya tidak boleh datang ke Inggris dan tidak boleh dikunjungi warga Inggris.
Pemerintah Inggris menetapkan, warga negaranya yang datang dari negara-negara yang masuk dalam daftar merah. Mereka harus menjalani karantina selama 10 hari di hotel-hotel yang di rekomendasikan pemerintah.
Larangan ke Istambul
Sehubungan dengan itu, Menteri Perhubungan Inggris, Grant Shapps meminta para pendukung Manchester City dan Chelsea untuk tidak datang ke Istanbul menyaksikan laga final Liga Champions.
Untuk memuaskan pendukung kedua tim, Asosiasi Sepakbola Inggris atau FA (Football Association) meminta UEFA untuk mempertimbangkan perpindahan lokasi laga final Liga Champions tahun ini. Alasannya karena pembatasan akibat pandemi virus corona.
“Saya takut karena kami sudah menempatkan Turki di dalam daftar merah. Ini akan menyulitkan. Pertama-tama, dengan memasukkan Turki ke dalam daftar merah,. Maka pendukung kedua tim tidak boleh bepergian ke Turki,” kata Shapps dalam jumpa pers Jumat pekan lalu.
Ia melanjutkan, “FA juga sedang berdiskusi dengan UEFA tentang masalah ini. Kami sangat terbuka menjadi tuan rumah laga final Liga Champions, tetapi sekali lagi, itu murni keputusan UEFA. Tentu saja Inggris sudah punya catatan baik dalam menggelar pertandingan-pertandingan sepakbola akbar dengan penonton.”
“Kami juga sangat terbuka menjadi tuan rumah, tetapi lagi-lagi keputusan akhir berada di UEFA. Namun karena peserta final kali ini adalah dua tim Inggris, maka kami juga sangat ingin agar laga final ini di gelar di Inggris,” imbuhya.
Pertimbangan lain laga final di pindahkan ke London juga menjadi pertimbangan. Karena Inggris mulai melakukan pelonggaran sejak 17 Mei mendatang, setelah sempat di lockdown akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.