Bandung, Suaranusantara.co – Sebanyak 150 orang didominasi pemuda di tangkap polisi usai demo rusuh tolak PPKM di Balai Kota Bandung. Di antara mereka, ada yang masih berusia SMP, SMA, mahasiswa, hingga pengangguran.
“150 orang itu terdiri dari mahasiwa 9 orang, SMA sederajat 36 orang, SMP 6 orang, dll, 34 orang, dll itu pengangguran dan putus sekolah. Kemudian tambah 64 orang dalam proses pendataan,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Gedung Sate Bandung, Rabu (21/7).
Ulung menjelaskan, kerusuhan itu bermula ketika kelompok massa ojol, pedagang, dan mahasiswa menggelar aksi tolak PPKM. Namun massa ojol dan pedagang akhirnya memutuskan memisahkan diri karena khawatir aksi bakal menganggu ketertiban umum.
Sementara itu, massa mahasiswa di duga di tunggangi oknum tertentu dengan niat membuat rusuh. Kemudian, massa ini long march ke Gedung Sate dan sempat melakukan penutupan jalan hingga terjadi kemacetan.
Pembubaran Massa
Tak hanya itu, mereka juga merusak fasilitas publik. Ssehingga di bubarkan dan di amankan polisi. “Kita bubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang. Kemudian mereka melakukan perusakan,” ucap Ulung.
Ulung menyebut, polisi juga menemukan adanya lima orang membawa bom molotov. Beruntung barang berbahaya itu belum di lemparkan para pelaku dan kini telah diamankan polisi guna penyelidikan lebih lanjut.
“Ada lima orang yang bawa molotov nanti silakan bisa di lihat barang buktinya. Belum, belum sempat (di lemparkan) jadi sudah keduluan kita tangkap,” pungkas dia.
Baca juga: PPKM Darurat, Angka Kriminalitas di Jakarta Barat Turun 12 Persen
Angka kriminalitas di Jakarta Barat menurun sekitar 12 persen selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.
Bahkan, Polres Metro Jakarta Barat mencatat angka kriminalitas sudah menurun beberapa hari sebelum PPKM Darurat Jakarta di berlakukan.
“Kalau saya melihat justru menurun ya, menurun sebanyak 12 persen,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Selasa (20/7/2021).
Namun demikian, Ady menuturkan jumlah pelanggaran tindak pidana sempat stabil pada awal PPKM Darurat. Ady mengungkapkan, menurunnya angka-kriminalitas di Jakarta Barat seiring penjagaan ketat dari petugas di beberapa titik penyekatan dan warga yang enggan keluar rumah.