Jakarta, Suaranusantara.co – Elektabilitas Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra menempati posisi paling atas dari 10 tokoh lainnya. Dalam tingkat popularitas, Prabowo juga menempati peringkat pertama.
Hal itu terungkap dalam hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) yang di rilis di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2021. Survei di laksanakan pada 34 provinsi pada tanggal 23 Maret – 1 Juni 2021.
Survei di lakukan melalui pendekatan face to face interview, dengan mengedepankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Metode penarikan sampel di lakukan melalui Multi-Stage Random Sampling dengan jumlah sampel 2400 responden. Tingkat kepercayaan 95 persen dan level tingkat kesalahan (margin of error) 2 persen.
Direktur Indostrategic Khairul Umam mengemukakan jika Pemilu di laksanakan hari ini, ada 10 besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi pilihan responden. Prabowo Subianto paling atas yaitu 17,5 persen. Kemudian di tempel ketat Anies Baswedan (17,0%), Ganjar Pranowo (8,1%), Ridwan Kamil (7,0%), Sandiaga Uno (6,8%).
Tokoh lainnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (6,4%), Tri Rismaharini (4,1%), Gatot Nurmantyo (1,8%), Khofifah Indar Parawansa (1,8%) dan Erick Thohir (1,0%).
Dia menyebut Prabowo juga memiliki tingkat popularitas yang paling tinggi mencapai 92,8 persen. Di susul Sandiaga Uno 86,5 persen, Anies Baswedan 80,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 75,7 persen.
Kemudian ada Ridwan Kamil 64,3 persen, Puan Maharani 60,8 persen, Sri Mulyani 57 persen, Ganjar Pranowo 55,2 persen, Tri Rismaharini 54,7 persen dan Surya Paloh 53,5 persen.
Konsistensi
“Elektabilitas Prabowo Subianto masih tetap konsisten mendominasi persepsi publik tentang sosok pemimpin potensial di Pilpres 2024 mendatang. Terjaganya popularitas dan elektabilitas Prabowo itu besar kemungkinan di pengaruhi oleh faktor post-election effect, dimana Prabowo telah menginvestasikan namanya dalam 3 kali penyelenggaraan Pilpres (2009, 2014, 2019). Sehingga namanya relative terjaga dalam memori politik publik,” jelas Umam.
Kendati demikian, lanjut Umam, nama Prabowo kini di tempel semakin ketat oleh Anies Baswedan. Hal itu besar kemungkinan di pengaruhi oleh faktor publisitas yang tinggi terkait peran Gubernur DKI dalam wacana publik dan pemberitaan penanganan pandemi Covid-19.
Keuntungan elektoral di masa pandemi (post pandemic electoral leverage) juga di nikmati sejumlah kepala daerah dan pejabat publik lainnya. Seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa dan lainnya.
Di sisi yang lain, dari sepuluh besar nama Capres potensial 2024 tersebut, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi satu-satunya figur dari luar pemerintahan. Bahkan, jika di tarik 9 besar tokoh, AHY merupakan satu-satunya tokoh politik yang tidak berada di jabatan publik. Yang tetap mampu mempertahankan posisinya di jajaran Capres potensial 2024 mendatang.