Jakarta, Suaranusantara.co – Berdasarkan survei indikator, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi menurun, bahkan yang terendah sejak selesai pemilihan umum 2019.
“Tingkat kepuasan memang masih tinggi yaitu 62,9 persen. Namun dibanding setahun yang lalu, turun sekitar 7 persen dari 69,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei Indikator Indonesia di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Ia menjelaskan dalam satu tahun terakhir, terjadi kenaikan tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Jika tahun 2019 angka ketidakpuasan hanya 28 persen, pada tahun 2020 naik menjadi 35,6 persen.
Selain masalah kepuasan terhadap Jokowi, Indikator juga melakukan survei terhadap perjalanan demokrasi di negara ini. Hasilnya, 71,9 persen warga memilih demokrasi sebagai sistem politik terbaik di banding sistem lainnya. Angka ini konsisten di banding survei-survei sebelumnya.
“Ini modal kultural publik untuk memperkuat atau membuat demokrasi stabil,” ujar Burhan.
Namun demikian, publik Indonesia kritis terhadap pelaksanaan demokrasi. Yang puas dengan pelaksanaan demokrasi tidak setinggi tingkat dukungan pada demokrasi itu sendiri sebagai sistem politik terbaik. Yang sangat puas atau cukup puas hanya 53 persen.
“Dalam setahun terakhir, tingkat ketidakpuasan mengalami kenaikan tajam dari 16,9 persen pada Februari 2020 menjadi 42,6 persen pada Februari 2021,” jelas Burhan.
Ia menyebut, survei Indikator di lakukan tanggal 1-3 Februari 2021 dengan menggunakan biaya CSR Indikator. Survei menggunakan kontak telepon kepada responden. Sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara pernah di wawancarai secara tatap muka langsung. Dalam rentang dua tahun terakhir.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.200 responden di pilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang di lakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Metode survei berupa simple random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.