Jakarta, Suaranusantara.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya kekompakan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus penularan Covid-19 pasca Idul Fitri 1442 H. Seluruh kepala daerah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) harus memiliki kesamaan strategi dan sikap secara nasional dalam menghadapi dinamika persoalan Covid-19.
“Momentum Hari Raya adalah salah satu yang perlu diwaspadai dan disikapi dengan kekompakan pusat dan pemerintah daerah,” kata Tito di Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.
Ia meminta semua pihak agar belajar dari lonjakan kasus yang terjadi di India. Dalam kasus di India, salah satu lonjakan kasus di sumbang oleh kegiatan keagamaan massal tanpa penerapan protokol kesehatan.
“Perayaan Idul Fitri perlu mendapat atensi dengan antisipasi semua pihak.
Menurutnya, kewaspadaan perlu di lakukan mengingat dinamika lonjakan kasus yang kerap di sumbang dari masa liburan. Apalagi, hingga saat ini, penyebaran Covid-19 tingkat global belum dapat di bendung,. Sehingga kebijakan pengendalian yang tepat amat di butuhkan.
“Dinamika kondisi dan potensi kerawanan lonjakan Covid-19 pada masa liburan sekitar hari raya. Kenaikan kasus beberapa negara yang secara geografis dekat dengan Indonesia. Serta adanya beberapa varian baru Covid-19, memerlukan kewaspadaan yang tinggi dan langkah-langkah yang tepat oleh semua pengambil kebijakan,” jelas Tito.
Indikator
Dia menegaskan ada empat indikator pengendali pandemi Covid-19 yang menjadi menu sarapan pagi bagi seluruh kepala daerah dan Forkopimda. Pertama, tren angka positif atau positive rate yang harus di upayakan turun kurvanya.
Kedua, angka kesembuhan atau recovery rate yang harus naik. Ketiga, angka kematian atau fatality rate yang harus terus menurun. Keempat, angka ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 atau Bed Occupancy Ratio BOR yang harus di bawah 50 persen.
“Penanganan Covid-19 memerlukan kebersamaan lintas stakeholder, terutama dalam mengendalikan masyarakat. Kepala daerah sebagai pimpinan Forkopimda atau forum komunikasi pimpinan daerah agar benar-benar memanfaatkan forum ini, sehingga kompak dan sinergi dalam mengambil dan melaksanakan kebijakan di daerah. Penanganan krisis ini memerlukan kebersamaan banyak stakeholder, terutama dalam mengendalikan masyarakat atau social control,” tutup Tito.