Penulis: Anna Saraswati, Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia
Jakarta, Suaranusantara.co – Gaya hidup masyarakat modern di perkotaan sarat hiruk pikuk dan permasalahan yang kompleks. Untuk menenangkan diri, biasanya mereka mengambil cuti dan berlibur, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan harapan bisa menyegarkan pikiran kembali. Sementara, Bhante Sukhemo Mahāthera saat ditemui di Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya, menuturkan pemikiran tentang liburan dengan pilihan suasana yang berbeda untuk menikmatinya.
Memori Bhante Sukhemo kembali ke masa awal ketika tercetus gagasan untuk melewati waktu liburan Natal dan Tahun Baru dengan kegiatan perenungan diri, yang lebih bermakna. Inilah sejarah masuknya teknik meditasi Vipassana di Indonesia pada era 1980’an, ketika salah seorang Assistant Teacher (AT) Vipassanna, John Beary, dari Dhamma Giri Bangkok, yang mewakili S.N. Goenka, memberikan dukungan dan buku manual kursus meditasi Vipassana.
Meditasi Vipassana Pertama di Indonesia di Vihara Mendut
Kursus meditasi Vipassana untuk pertama kalinya terselenggara di Vihara Mendut atas izin dari Bhikkhu Sri Paññavaro Mahāthera. Kegiatan ini berlangsung secara tertutup selama 10 hari dan peserta harus melalui proses seleksi. Saat itu diutamakan peserta yang menguasai bahasa Inggris, karena buku manual dan rekaman video Vipassana Goenka-Ji menggunakan bahasa Inggris.
Kursus meditasi Vipassana di Vihara Mendut dari tanggal 22 Desember s.d. 2 Januari berlangsung secara rutin setiap tahun. Tradisi jadwal meditasi akhir tahun ini masih berlanjut dan dipertahankan hingga sekarang di Pusat Meditasi Vipassana Dhamma Java, yang beralamat di Jl. H. Ahmad No. 99 Kampung Bojong, Gunung Geulis, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, 16710.
Pada masa awal itu, seorang siswa peserta meditasi, yang menguasai bahasa Inggris, mengaku mengalami kesulitan untuk memahami materi kursus, karena aksen India Goenka-Ji. Solusi yang diberikan kala itu adalah kesempatan yang diberikan kepada para siswa pada pukul 12.00 siang untuk membaca materi kursus yang akan dilaksanakan pada malam hari. Setelah siswa selesai membaca guideline tersebut mereka harus mengembalikan lagi dan tidak boleh membawa catatan.
Kendala bahasa pengantar ini mulai diatasi oleh Bhante Sukhemo yang menerjemahkan materi diskursus dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian upaya mengatasi kendala bahasa pengantar berhasil dilakukan. Materi yang telah diterjemahkan tersebut kemudian direkam dan diputar saat kursus. Namun kemudian pelaksanaannya dievaluasi kembali karena dianggap terlalu panjang.
Pembangunan Dhamma Center
Selain kursus setahun sekali yang berlangsung secara rutin di Vihara Mendut, meditasi Vipassana juga diselenggarakan di tempat lainnya secara rutin secara berpindah-pindah sehingga disebut ‘gypsy camp‘. Kendala bahasa pengantar telah dapat diatasi sehingga para peserta dari Indonesia bisa mengikuti kursus meditasi Vipassana meski tidak menguasai bahasa Inggris.
Setelah melewati perjalanan yang panjang, pada akhirnya kursus meditasi Vipassana di Indonesia bisa memiliki center (pusat meditasi) sendiri. Pengalaman luar biasa indah yang dirasakan old students pada masa-masa awal saat setelah sitting, melahirkan tekad untuk menyebarkan dhamma dengan mendirikan pusat meditasi Vipassana di Indonesia, yang pembangunannya terwujud pada April 2003.
Sebelum mencari dan mendapatkan lokasi dan lahan, didirikan Yayasan Meditasi Vipassana Indonesia pada tahun 2000. Dhamma Java Vipassana Meditation Centre, di area Sentul, Gunung Geulis, Bogor kini menjadi tempat yang damai, tenang dan sejuk di pegunungan dengan ketinggian 550mdpl untuk para siswa yang ingin mengikuti kegiatan dengan jadwal sitting Vipassana yang berjalan secara rutin.
Vipassana, yang berarti melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, adalah salah satu teknik meditasi tertua di India. Ini ditemukan kembali oleh Gotama Buddha lebih dari 2500 tahun yang lalu dan diajarkan olehnya sebagai obat universal untuk penyakit universal, yaitu Seni Hidup. Teknik non-sektarian ini bertujuan untuk pemusnahan total kotoran mental dan kebahagiaan tertinggi yang berasal dari pembebasan sepenuhnya.
Teknik Meditasi Vipassana diajarkan dalam kursus residensial 10 hari di mana peserta belajar dasar-dasar metode dan berlatih untuk mengalami hasil yang bermanfaat. Tidak ada biaya untuk kursus ini – bahkan untuk menutupi biaya makanan dan akomodasi. Semua biaya ditanggung melalui sumbangan dari orang-orang yang, setelah menyelesaikan kursus dan mengalami manfaat dari Vipassana, ingin memberikan kesempatan kepada orang lain untuk juga mendapatkan manfaatnya.
Kursus Vipassana Dhamma Java
Teknik ini diajarkan dalam kursus residensial selama 10 hari di mana peserta mengikuti Kode Disiplin yang telah ditetapkan, mempelajari dasar-dasar metodenya, dan berlatih cukup untuk mengalami hasil yang bermanfaat.
Kursus ini memerlukan kerja keras dan serius. Ada tiga langkah dalam pelatihan ini. Langkah pertama adalah, selama periode kursus, untuk menjauhi membunuh, mencuri, aktivitas seksual, berbicara bohong, dan zat memabukkan. Kode moral sederhana ini bertujuan untuk menenangkan pikiran, yang jika tidak akan terlalu tergugah untuk melakukan tugas pengamatan diri.
Langkah berikutnya adalah mengembangkan penguasaan atas pikiran dengan belajar untuk memusatkan perhatian pada realitas alamiah aliran napas yang selalu berubah saat masuk dan keluar dari lubang hidung. Pada hari keempat, pikiran menjadi lebih tenang dan terfokus, lebih mampu menjalani praktik Vipassana itu sendiri: mengamati sensasi di seluruh tubuh, memahami sifatnya, dan mengembangkan sikap yang setara dengan belajar untuk tidak bereaksi terhadap mereka.
Akhirnya, pada hari terakhir, peserta mempelajari meditasi kasih sayang atau kebaikan hati terhadap semua makhluk, di mana kemurnian yang dikembangkan selama kursus dibagikan dengan semua makhluk. Seluruh praktik ini sebenarnya adalah pelatihan mental. Sama seperti kita menggunakan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita, Vipassana dapat digunakan untuk mengembangkan pikiran yang sehat.
Selama lebih dari 20 tahun pusat meditasi ini telah menjadi tempat berlatih bagi ribuan siswa siswa yang sadar bahwa kunci kebahagiaan terletak pada pikiran yang terlatih dan terkendali, sehingga bisa tetap sadar dan tenang-seimbang dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun.