Labuan Bajo, suaranusantara.co-Perjalanan hidup Honorius adalah salah satu kisah dari sebagian putra Manggarai yang paling inspiratif dalam sejarah membuka lapangan kerja di tanah kelahiran. Berawal dari niat yang tulus untuk membangun usaha, Honorius memulai dengan berguru pada perusahaan orang di tempat ia merantau.
Niat ini muncul ketika dirinya ingin mewujudkan impiannya membangun usaha di tanah sendiri dengan membangun sebuah perusahaan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang akan dipekerjakan di setiap instansi pemerintahan, perusahan swasta, BUMN, dan BUMD di Manggarai Barat.
Namanya sudah familiar di mata publik Manggarai Barat sejak tahun 2007 ketika menginjakan kakinya di daerah kabupaten ujung barat pulau flores tersebut.
Honorius, lahir di kampung Terep, Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai pada, 30 Oktober 1963. Sejak kecil ia dididik dan dibentuk oleh sang ayah, Siprianus Jamon dan ibunya, Katarina Rues. Ayahnya adalah seorang guru dan Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Lahir dari keluarga yang sederhana, Honorius adalah putra sulung dari delapan bersaudara. Sejak kecil Honorius dilatih untuk menjadi seorang pekerja keras dan pejuang yang tangguh sehingga kemudian hari ia menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
Memasuki usia dewasa Honorius diserahkan tanggungjawab sosial sebagai Fungsionaris adat atau Tu’a Teno Gendang Terep dan sangat peran aktif dalam segala urusan adat di kampung.
Di sela-sela kesibukannya melayani karyawan pada perusahaan yang didirikannya, ia sempatkan diri mengisahkan perjalanan kariernya saat ditemui media ini, Kamis (3/10) di Labuan Bajo.
“Tahun 1985 saya memilih meninggalkan kampung kelahiran berangkat ke Bali mencari berbagai pengalaman sebagai bekal bila kelak berbailik ke kampung sendiri,” kata Honorius di kediamannya di Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo Manggarai Barat.
Ia menceritakan pada tahun 1990-2007 dirinya dipercayakan untuk bekerja pada sebuah Hotel Padma Bali milik Perusahaan Djarum Super dengan kapasitas kamar berjumlah 450 ruang.
Di sana Honorius dilatih dan dibentuk untuk memahami tugas housekeeping supervisor dan dituntut untuk memiliki dedikasi dan loyalitas kepada perusahaan tempat ia bekerja.
Selain, menjalankan tugas sebagai pekerja di Hotel, ia juga memutuskan untuk kuliah sambil bekerja.
“Saya kuliah pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Program studi Pendidikan Moral Pancasila, jenjang Diploma tiga (D3),” ujarnya.
“Bila dikaitkan pendidikan saya dengan pekerjaan yang saya jalani sama sekali tidak relevan. Sebab bekerja di hotel tetapi kuliah pada jurusan pendidikan. Karena saya baru mendapatkan pekerjaan setelah berada dibangku kuliah,” imbuhnya.
Meskipun menyandang gelar sebagai seorang guru tetapi niat besar dan motivasi berbisnis tetap bergelora dalam diri Honorius kala itu.
Pada tahun 2007 ia memutuskan untuk balik dari Bali kembali ke kampung halaman dan perlahan-lahan merintis usaha di Manggarai Barat.
Berbekal pengalaman yang cukup semenjak dirinya bekerja di Hotel, Honorius paksakan diri untuk mengawali cita-cita berbisnis tanpa modal hanya bermodalkan tekad dan kemauan.
Sejak tahun 2007 hingga 2009 ia kemudian mulai mempraktekkan pengalamannya di Hotel Bidadari dan Puri Sari. Selain door to door menawarkan jasa sebagai cleaning service pada kantor-kantor, hotel dan restoran, baginya seorang pejuang yang sabar dan selalu rendah hati memilih untuk bekerja sebagai tukang bersih dan pungut sampah.
Pilihan ini merupakan keputusan yang mulia bagi Honorius karena dianggapnya sebagai peluang disaat banyak orang menganggap pekerjaan itu terhina dan tidak bernilai.
Berlandaskan optimisme dan iman yang teguh Honorius mendirikan sebuah perusahan dengan nama CV. Ucis pada tahun 2010.
Perusahan ini bergerak disektor jasa perekrutan tenaga kerja yang akan dipekerjakan sebagai cleaning service, Driver, Security dan supervisor di hotel, Restoran, BUMN, BUMD serta institusi Pemerintahan.
Berkat dukungan dan doa dari istri tercintanya serta kedua orang tua, Honorius mampu berlabuh ditengah ganasnya gelombang kehidupan yang menantangnya dalam membangun perusahaan.
Ungkapan syukur serta Pujian akan kebaikan Tuhan selalu dilantunkannya kala perusahan yang didirikannya mencapai kejayaan.
Banyak hotel sudah mulai mempercayainya dan menawarkan kontrak kerja sama dengan perusahaan miliknya tersebut.
“Puji Tuhan dari tahun 2010 sampai 2019 CV. Ucis berhasil merekrut tenaga kerja dengan jumlah yang signifikan,” ungkapnya.
Sebelum memasuki masa pandemi covid-19 CV. Ucis merekrut ratusan tenaga kerja, kurang lebih 4 sampai 5 ratusan orang dan setelah Covid sudah berakhir hingga 250 orang yang tersebar di 4 kabupaten yaitu wilayah Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat dan Ngada.
Seorang ayah yang baik dan pimpinan yang bijak Honorius memiliki prinsip yang unik dalam merekrut tenaga kerja pada perusahannya. Dengan berprinsip berpihak pada orang lokal, Honorius juga adalah sosok pimpinan yang tidak menjadikan ijasah sebagai syarat utama bagi seorang pekerja melainkan lebih mementingkan pekerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, loyal, disiplin dan mau bekerja sama.
Honorius tidak hanya menekankan aspek kinerja pekerja, ia juga memperhatikan gaji tenaga kerja yang sesuai standar upah minimum daerah bahkan lebih dengan nilai gaji perbulan Rp.2.200.000.
Besaran gaji ini sesudah dipotong untuk BPJS Kesehatan dan BPJS tenaga kerja. Setelah dianalisis sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup para pekerja. Hal ini diakui pula oleh para pekerja.
Lambat laun Perusahan milik Honorius mengalami kemajuan dan berkembang pesat. Semua peralatan yang digunakan oleh pekerja menggunakan produk berteknologi canggih.
Semua perusahan yang telah beraviliasi dengan perusahannya mengakui kualitas pelayanan dari para pekerja CV.Ucis.
CV. Ucis telah berusaha meyakinkan mitranya dengan memenuhi semua kebutuhan hotel seperti pestcontrol untuk membasmi tikus, lalat, nyamuk, semut, ular dan sebagainya.
“Semua berkat pengalaman saya pada saat saya kuliah pagi saya kerja dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore dan saya kuliah dari jam 5 sore sampai jam 10 malam tidak ada waktu luang untuk saya tinggal diam,” bebernya.
Honorius juga mengaku keberhasilan yang ia raih saat ini tidak terlepas dari dorongan dan motivasi dari sahabat terdekatnya saat kuliah yakni, almarhum Lourensius B. Dama.
Memasuki tahun 2024, jumlah pekerja yang direkrut CV. Ucis mengalami peningkatan yang signifikan, kebanyakan bekerja di Hotel dan BUMN di Manggarai Barat salah satunya yaitu Mice Golo Mori.
Sumbangsih pariwisata super prioritas Labuan Bajo bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, menurut Honorius harus mengutamakan tenaga kerja lokal agar tidak asing di tanah sendiri
Penulis: Sius
Editor: Apong