Jakarta,Suaranusantara.co-Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) mengkritik kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang masih melempem selama masa sidang IV Tahun 2020-2021.
“DPR dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Mulai dari fungsi legislasi, anggaran hingga pengawasan tidak mengalami kemajuan yang signifikan,” kata Peneliti Formappi Bidang Anggaran Yohanes Taryono, dalam diskusi online bertajuk “Evaluasi Kinerja DPR Masa Sidang IV Tahun 2020-2021”, Rabu 5 Mei 2021.
Menurut Taryono, ketidakmampuan DPR dalam menjalankan fungsi-fungsinya itu, bukan saja karena semata-mata pandemi Covid-19 tetapi akibat kemampuan alat kelengkapan dewan (AKD) sangat terbatas.
Ia menjelaskan, melempemnya kinerja DPR disebabkan karena kurang optimalnya peran pimpinan DPR, Puan Maharani dalam melakukan koordinasi.
“Dengan banyaknya unsur seperti Komisi, Badan, bahkan Fraksi yang menjadi bagian dari DPR, peran koordinasi pimpinan dalam membangun harmonisasi antar unsur menjadi sangat penting. Pimpinan sendiri harus bisa membangun koordinasi antar mereka sendiri,” jelas Taryono.
Selain itu, lemahnya koordinasi juga terlihat dalam pembagian tugas Wakil Ketua DPR yang dinilai menyerobot bidang lain.
“Selama ini ketika para wakil ketua terlihat saling serobot serta mendominasi wakil pimpinan lain dalam menjadi juru bicara DPR ke publik. Azis Syamsudin dan Sufmi Dasco Ahmad terlihat mendominasi pelaksanaan tugas Pimpinan,”jelasnya
Dominasi keduanya justru “menenggelamkan” dua wakil ketua lainnya yakni Muhaimin Iskandar dan Rachmat Gobel. Padahal keem[at wakil dpr memiliki tugas di bidang masing-masingnya.
Oleh karena itu, koordinasi perlu diperbaiki terutama di tingkat Pimpinan DPR dalam melaksanakan wewenangnya. Sehingga lebih disiplin dalam bidang koordinasi masing-masing tanpa harus menghilangkan hakekat kolektif kolegial.