Labuan Bajo, suaranusantara.co – Bupati Andreas Agas dan salah seorang anggota DPRD fraksi PKB dapil IV memberikan janji untuk membangun jalan daerah yang sudah berubah menjadi kali mati tepatnya dari Cabang Kampung Pompoe Kelurahan Golo Wangkung Kecamatan Congkar dan Desa Wela Lada Kecamatan Sambi Rampas
Kondisi terkini jalur jalan di dua kelurahan dan Desa tersebut sungguh memperihatinkan, tumpukan batu, dan lubang bekas kikisan air hujan yang mengalir melalui jalan nampak seperti kali mati di musim kering.
Meskipun kondisi itu semakin memburuk, namun dengan santai Pemerintah dan DPRD dari dapil itu beralibi bahwa alasan utamanya karena efisiensi anggaran Negara yang baru berlaku pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sementara Andreas Agas telah menjalani masa kepemimpinannya selama dua periode Wakil Bupati dan dua periode lagi sebagai Bupati.
Sedangkan Anggota Dewan asal Watunggong Desa Satar Nawang itu sudah menjalani masa jabatan selama dua periode berkat dukungan politik warga dari dua wilayah kecamatan tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media ini terkait janji yang diutarakannya dihadapan warga di Desa Wela Lada saat menggelar reses pasca terpilih sebagai anggota Dewan untuk periode kedua pihaknya membantah bahwa ia tidak memberikan janji kepada masyarakat.
“Terkait dengan informasi yang disampaikan oleh Warga itu, saya hanya klarifikasi kalau yang mereka sampaikan itu merupakan bagian dari janji. Saya pikir itu anggapan yang keliru. Karena kami ini kalau misalnya mereka minta bangun jalan pasti kami catat. Padahal kita tahu bahwa anggaran untuk tahun 2025 itu APBD nya sudah ditetapkan pada tahun 2024 tentu kita tidak mungkin menjanjikan hal seperti itu sehingga beberapa poin yang ditanyakan itu saya pikir itu saja tanggapan saya,” ungkap anggota Dewan yang kerap disapa Dus itu saat dihubungi suaranusantara.co via telepon pada Rabu, 12/11/2025 Sore
Sebagai anggota Dewan ia pun mengetahui kondisi real semua titik yang rusak untuk jalur jalan yang dikeluhkan masyarakat.
“Berkaitan dengan jalan ke Wela lada itu jalur mana juga yang saya tidak tahu tentu kalau mereka mengusulkan hal itu tentu itu hal yang wajar,” bebernya
Saat ditanyai soal dukungan politik masyarakat dari wilayah Desa Wela Lada ia pun menyebut bahwa masyarakat di Desa itu mendukung orang lain
“Soal dukungan politik pada Pileg untuk wilayah itu lebih banyak memilih Kasmir Don. Sedangkan pada Pilbup mereka lebih banyak memilih paket Harum,” ujarnya dengan ceplos
Mengakhiri pembicaraannya Dus menitipkan pesan bahwa dirinya akan menyampaikan secara terbuka soal anggaran jalan yang akan dibangun usai sidang penetapan APBD 2025
“Untuk informasi selanjutnya saya akan sampaikan setelah rapat penetapan APBD tahun 2025 kira-kira jalur mana saja yang dianggarkan untuk tahun 2026,” tutur Dus tanpa bermaksud untuk memberi janji.
Dalam rangka mengetahui respon Kepala Desa Wela Lada, Erhardus Harsan yang juga sementara menjalani masa jabatan untuk periode kedua atas keluhan warga Desa pihaknya pun akui adanya janji itu.
Pertama itu jalan Pemerintah daerah jadi tidak bisa masuk dana desa untuk jalur itu. Kemudian yang ke dua memang oknum menjanjikan yang disebut DPRD itu kemudian Pemerintah Kabupaten menjanjikan tetapi sampai dengan hari ini memang belum dilaksanakan pembangunan untuk ruas jalan itu. Alasan mereka persoalan kekurangan dana Pemerintah daerah, Saya kemarin di Borong juga membahas hal itu. Berharap Pemda Manggarai Timur tahun ini mendapat pinjaman,” ungkap Kades yang loyal dengan Bupati Agas saat dihubungi wartawan suaranusantara.co.
Kepala Desa yang kerap disapa Dus itu menuturkan bahwa sebagai Pemerintah Desa, Pihaknya tak bosan-bosan mengusulkan soal jalan tersebut melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik ditingkat Kecamatan maupun Kabupaten.
“Kami pemerintah desa selalu usulkan soal jalan ini melalui Musrenbang Camat samapi Musrenbang Kabupaten. Tahun ini kami usulkan lagi,” pungkasnya
Sementara berdasarkan pengakuan salah seorang warga desa setempat mengatakan bahwa dirinya merasa bangga setelah mendengar janji yang disampaikan oleh anggota DPRD dan Bupati sendiri.
“Kami warga desa Wela Lada sangat senang mendengar janji itu karena selama ini banyak kesulitan yang kami hadapi dengan kondisi jalan seperti kali ini. Sampai saat ini kami masih menunggu hasil dari janji itu,” kata warga yang meminta namanya di inisialkan AA.
Warga itu tak sungkan-sungkan mengatakan bahwa jalan itu sangat sulit dilewati kendaraan pengangkut hasil masyarakat.
“Sulit mengangkut hasil pertanian ke pasar, menyebabkan kerugian bagi petani.
Pendapatan pedagang bisa berkurang karena kesulitan distribusi barang dagangan.Akses pariwisata pun terhambat, sehingga berdampak pada pengurangan kunjungan tamu ke beberapa tempat wisata di kecamatan Sambi Rampas
Kata dia kondisi jalan yang buruk seperti kali itu berdampak pada “Terganggunya transportasi sehari-hari ke sekolah, pasar, dan pusat kesehatan. Keterlambatan layanan darurat, seperti ambulans yang tidak bisa lewat, seperti yang dialami warga di tempat,” tandas AA
Disamping itu, kendaraan yang selalu melewati jalur tersebut berpotensi akan mengalami kecelakan yang fatal.
“Risiko kecelakaan meningkat, seperti jatuh atau terserempet saat menghindari lubang. Kondisi ini dapat mengakibatkan luka berat atau bahkan kematian.
Kondisi jalan yang berlubang dan tergenang air di musim hujan membahayakan pengendara,’ tandas AA sembari melanjutkan pembicaraannya
“Biaya perbaikan kendaraan menjadi lebih tinggi akibat kerusakan.Warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh, sehingga menambah biaya dan waktu perjalanan,” Sambungnya dengan nada penuh keresahan.










































































