Labuan Bajo, Suaranusantara.co – Afrianus Ronal (10), seorang bocah yatim piatu asal Mbehal, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng mengalami pembengkakan pada lutut kirinya dan divonis menderita penyakit kanker tulang hingga akhirnya diamputasi.
Alfri, sapaan Afrianus merupakan putera sulung dari Sirilus Jehasa (Almarhum) dan Elisabet Seinda (Almarhuma), mulai mengalami gejala sakit pada lututnya sejak September 2024 lalu saat terkena benturan pada waktu bermain bola kaki dengan temannya.
Bocah kelas V (lima) di SDK Wangkung, Desa Pota Wangka Kec. Boleng ini kini dipelihara oleh Opa Tarsisius Banda dan Oma Martina Gima.
Untuk diketahui, Afri mulai menjalani masa perawatan serius selama tiga hari sejak kamis (27/02) hingga Sabtu (01/03).
Gualbertus Jebarus (50) sapaan Gual selaku keluarga dekat memberikan keterangan terkait proses perawatan yang dari Afrianus.
“Bulan desember 2024 dia tidak bisa ikut ujian bersama temannya di sekolah lalu pihak keluarga telpon kami dan langsung pergi jemput dia di rumahnya dan diantar ke rumah sakit Siloam,” terang Albertus kepada Suaranusantara.co via telepon seluler pada Minggu (02/03/2025).
Gual juga menerangkan, saat ini pihak keluarga mengalami kendala finansial untuk memenuhi biaya obat dan perawatan yang disarankan pihak rumah sakit.
“Pada awalnya kita tidak setuju untuk diamputasi mengingat biaya besar yang dibutuhkan. Hampir dua Minggu, kami lakukan perawatan secara tradisional di rumah, dengan pembiayaan mandiri oleh kami sebagai keluarga”, beber Albertus.
Namun karena kondisi kesehatan Afrianus semakin parah, maka pihak keluarga kemudian mengantarnya kembali ke Rumah sakit Siloam, Labuan Bajo untuk ditangani secara medis.
“Begitu semakin parah dan dia drop kami antar kembali dia ke rumah sakit tiga hari yang lalu. Puji Tuhan kami sudah selesai melaksanakan amputasi. Perawatan selanjutnya anak ini tergantung dokter mau sarankan rawat di rumah atau dirumah sakit tergantung dokter,” jelas Gual
Terkait perawatan lanjutan dari Afrianus, kata Gual pihak keluarga mengeluh ketiadaan biaya selama melakukan perawatan luar.
“Selama perawatan di rumah, semua peralatan rumah sakit tentunya kami mengalami kesulitan biaya. Apalagi BPJS tidak berlaku bagi pasien yang rawat di rumah, maka biaya perawatannya ditanggung keluarga,” keluh Gual.
Gual menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga sedang berupaya mencari cara untuk memenuhi kebutuhan biaya perawatan. Salah satunya, mengajukan permohonan bantuan biaya perawatan kepada pemerintah Manggarai Barat melalui Dinas Sosial.
“Kami ada rencana buat pertemuan dengan keluarga supaya hal ini kami laporkan ke dinas sosial karena memang benar sekali kami butuh biaya untuk proses pembelian sepatu dan perlengkapan lain dari rumah sakit agar dia bisa berjalan,” jelas Gual
Sebagai keluarga dekat dari Afri, Gual menyampaikan harapannya semoga pihak pemerintah bisa mendengar keluh kesah keluarga ini.
“Harapannya kalau nanti kami ajukan ke pihak pemerintah mudah-mudahan Pemerintah bisa mendengar keluh kesa kami masyarakat,” imbuhnya.
Menyikapi keluhan Keluarga Afrianus Kepala Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng Petrus Robertus menyampaikan tangganya atas kondisi yang dialami Afrianus Ronal saat dihubungi media ini melalui WhatsApp pada Senin [03/03/2025] siang.
“Saya sangat perihatin atas derita yang dialami oleh anak Ronal apa lagi statusnya anaknya yatim piatu. Tahun sebagai bentuk rasa kepedulian atas nama pemerintah desa anak Afrianus Ronal melalui musyawarah desa memberikan Bantuan Langsung Tunai ( BLT) senilai Rp. 300.000 perbulan x 12 bulan total 3.600.000 bersumber dari Anggaran Dana Desa tahun 2025. Kita berdoa dan berharap agar penyakit yang dialaminya lekas sembuh,” tegas Robertus
Kepada siapa saja yang menaruh ibah dan mau meringankan beban Afrianus, pihak keluarga memohon kesediaan hati untuk menyalurkan bantuan melalui nomor Rekening BRI 472801007007530, atas nama Yanuarius Nantar Gambur. Untuk memastikan pemberian bantuan dapa juga menghubungi Kepala Desa Pota Wangka di no 081239433844 atas nama Petrus Robertus.