LABUAN BAJO, suaranusantara.co- Pekerja Irigasi Wae Kanta mengatakan Kecewa terhadap Alfian Siboe selaku Kontraktor PT. Ananta Raya Perkasa Terkait masalah tunggakan uang para pekerja yang belum dilunasi sampai saat ini. Lokasi pekerjaan ini beralamat di Lembor, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Salah seorang pemilik usaha penampungan pasir dan pemilik jasa kendaraan pengangkut material “Rudi” asal Pandang Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Alfian Siboe karena belum melunasi uang pasir dan uang jasa mobil senilai Rp.249.250.000. pihaknya memberikan keterangan kepada media ini Senin, 26/2/2024.
“Saya melihat bahwa pekerjaan fisik saluran irigasi tinggal sedikit saja. Saya juga sangat kecewa dengan janji-janji dari Alfian setiap kali saya telepon. Sampai saat ini, uang saya masih tertunggak sejumlah Rp. 249.250.000, janjinya akan di lunasi setelah semua pekerjaan selesai. Selama ini saya selalu telepon Alfian Siboe untuk segera melunasi uang saya namun janjinya tidak pernah ditepati. Sementara saya sudah korbankan banyak hal termasuk BPKB mobil saya dijadikan jaminan untuk talangi gaji karyawan saya dan supaya saya bisa dapatkan modal untuk bisa tampung lagi pasir sambil menanti pencairan uang proyek dari Alfian Siboe” tutur Rudi.
Rudi melanjutkan keterangannya dengan mengulangi kalimat yang disampaikan Alfian Siboe setiap kali ia meneleponnya katanya, “Om Rudi saya tetap bayar uangnya dan saya janji untuk membayar Rp 25.000.000 juta setiap minggu” namun kata Rudi sampai saat ini janji itu tidak ditepati.
Berdasarkan hasil pantauan media ini, di lokasi irigasi yang dikerjakan oleh PT. Ananta Raya Perkasa, diketahui bahwa pengerjaan proyek irigasi Wae Kanta sudah mau rampung dan diperkirakan akan diselesaikan akhir Februari 2024.
Soal informasi kepastian selesainya pekerjaan tersebut media ini sudah berusaha menghubungi dan mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada Alfian Siboe selaku kontraktor dan Simon Woda Selaku kuasa direktur, hingga berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi. Lalu wartawan media ini mendatangi kantor PT.Ananta Raya Perkasa yang beralamat di Lus, Desa Daleng untuk menemui Alfian Siboe namun tidak ditemukan.
Dengan sulitnya menghubungi Alfian Siboe, salah seorang Suplayer yaitu Kasmir yang mempunyai nasib sama seperti Rudi juga menyampaikan kekecewaannya atas ulah kontraktor Alfian Siboe yang belum membayar jasa para pekerja. Pihaknya menjelaskan jumlah tunggakan uang yang belum di bayarkan.
“Dari angka Rp. 227.000.000 juta, yang dia harus bayar cepat adalah Rp. 158.000.000 juta untuk uang buruh. Itu semua adalah kesepakatan saya degan bos Alvian. Setiap kali dihubungi tentang upah pekerja, dia mengaku akan segera membayar. Tetapi kenyataannya sampai saat ini belum di bayar juga. Selama ini Alfian selalu buat janji-janji”. Tutur Kasmir.
Masalah tunggakan yang belum terbayarkan itu, mereka pernah mendatangi Kapolsek Lembor untuk membuat pengaduan. Namun melalui WhatsApp Kapolsek Lembor yaitu Yostan Lobang, S.H. menjelaskan bahwa untuk informasi memang sudah disampaikan tapi kami tidak bisa hadirkan mereka kalau pengaduan yang lisan, sudah disarankan untuk buat pengaduan secara tertulis supaya menjadi dasar bagi kami untuk hadirkan pihak sesuai dengan pengaduan. (Reporter: Siuslaus)