Suaranusantara.co – Kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) masih kosong sejak meninggalnya Tjahjo Kumolo pada 1 Juli 2022. Perlu sosok yang tepat untuk memimpin pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pengganti Tjahjo Kumolo dipastikan berasal dari kader partainya.
“Tentang nama-nama sudah dibahas secara mendalam dan nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri bersama dengan Bapak Presiden Jokowi setelah 40 hari wafatnya Pak Tjahjo, akan menyampaikan siapa pengganti beliau,” kata Hasto kepada wartawan usai acara peluncuran bukunya berjudul “Suara Kebangsaan” di Bentara Budaya, Jakarta, Ahad, 7 Agustus 2022, seperti dikutip tempo.co.
Di internal PDIP, beberapa nama muncul, mulai dari kepala daerah hingga elite partai, Ada Ganjar Pranowo, Olly Dondokambey, Hasto Kristianto, Ahmad Basarah, Andreas Hugo Pareira dan sebagainya.
Perlu sosok yang tepat untuk memimpin pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Nama Andreas Hugo Pareira mempunyai kans untuk mengisi kursi kosong Menpan RB. Sosok Politisi senior PDI Perjuangan ini mempunyai karakter yang kuat, berintegritas dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat. Terbukti, ia dipercaya hingga empat kali menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI. Andreas juga dikenal sebagai sosok yang loyal terhadap partai, mempunyai hubungan yang harmonis dengan Megawati Soekarnoputri serta mempunyai rekam jejak yang bersih atau tidak pernah terlibat dalam kasus apa pun.
Kualitas kepribadian Andreas itu tentu sangat mendukung semangat kepemimpinan presiden Joko Widodo. Maka, tidakkah berlebihan jika nama Andreas Hugo pantas untuk mengisi kekosongan kursi menteri Menpan RB.
Dr. Andreas Hugo Pareira, MA. lahir di Maumere, NTT pada 31 Mei 1964. Andreas adalah Politikus PDI Perjuangan yang menjabat sebagai anggota DPR-RI selama empat periode (2005–2009, 2014–2019 dan 2019–2024). Untuk periode 2019–2024, ia mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I, yang meliputi Kabupaten Alor, Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Nagekeo. Saat ini, ia duduk di Komisi X.
Suami dari Chatarina V. Dwi Indarwati ini adalah lulusan Sarjana Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (1982–1986). Ia memperoleh gelar magister pada Program Studi Kawasan Asia Tenggara Fakultas Politik dan Sosiologi di Universitaet Passau-RF Jerman (1992–1996). Kemudian Ia melanjutkan studi S-3 pada Jurusan Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Justus-Liebig Universitaet Giessen-RF Jerman (2000–2003).
Dilansir dari Wikipedia, berikut riwayat organisasi dari Andreas Hugo Pareira:
1. Wakil Ketua Departemen Riset dan Pengembangan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (1999–2005)
2. Wakil Ketua Pengurus Alumni GMNI Jawa Barat (2001–2006)
3. Wakil Ketua Bidang Intelektual dan Kerjasama Antar Lembaga DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (2005–2010)
4. Ketua Bidang Hubungan Internasional, Pertahanan dan Keamanan DPP PDI Perjuangan (2010–2015)
5. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Pengurus Alumni GMNI (2011–2016)
6. Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPP PDI Perjuangan (2015–2019)
Keahlian dan kemampuan Andreas diakui banyak pihak, terbukti dari berbagai posisi yang didudukinya selama ini. Berikut riwayat pekerjaan dari Andreas Hugo Pareira:
1. Dosen S-1 pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan (1988–2017)
2. Dosen S-2 pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan (2003–2017)
3. Dosen S-2 pada Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran (2004–2017)
4. Peneliti Parahyangan Centre for International Studies Universitas Katolik Parahyangan (1996)
5. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Universitas Katolik Parahyangan (1998–2000)
6. Dosen non aktif FISIP Universitas Katolik Parahyangan (2005–2009)
7. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2005–2009)
8. Dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan (2010–2013)
9. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2014–2019)
10. Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2019–sekarang).
Penulis: Emanuel Jerubun, Kader GMNI Jakarta Selatan