Madiun, Suaranusantara.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Timur menggelar kick off vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster), pada Selasa (18/01/2022).
Vaksinasi Booster ini memprioritaskan Lansia, masyarakat rentan dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Walikota Madiun, Maidi, mengatakan bahwa vaksinasi booster sangat diperlukan untuk menguatkan imunitas masyarakat yang rentan terpapar Covid-19 varian baru Omicron yang saat ini sudah masuk ke Indonesia.
“Hari ini lansia dan OPD siap semua. Insya Allah vaksin ketiga kita akan keliling ke kelurahan-kelurahan. Yang ada di Kota Madiun,” kata Walikota Maidi.
Tepisah, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB), dr. Denik Wuryani menyatakan kesiapannya menyiagakan tenaga vaksinator untuk mempercepat vaksinasi booster. Hal itu, kata dia, dilakukan dengan membangun kerjasama dengan instansi lain, seperti TNI, Polri maupun BIN.
“Pengennya pak wali (walikota, red) untuk lansia segera divaksin booster untuk melindungi mereka. Karena mereka kalau sakit risikonya tinggi,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Madiun menargetkan seluruh masyarakat divaksin booster, setelah proses vaksinasi untuk lansia dan ASN selesai.
“Namun saat ini, Pemkot Madiun masih terkendala ketersediaan dosis booster. Jika nantinya dosis yang dikirim mencukupi, maka akan langsung disuntikkan untuk seluruh masyarakat,” ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles ikut menghadiri Kick Off Vaksinasi Booster di RSUD Kota Madiun.
Dirinya mengatakan bahwa vaksinasi booster ini penting untuk masyarakat yang bertujuan meminimalisir penularan maupun penyebaran Covid-19.
“Vaksinasi ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat dari wabah Covid-19 termasuk varian lainnya,” kata Dandim.
Lebih lanjut Dandim menjelaskan, untuk sementara waktu, vaksinasi ini diprioritaskan bagi lansia, pelayan publik serta penderita komorbid. Syaratnya harus menjalani vaksinasi dosis lengkap, baik satu maupun dua. Pun untuk mendapatkan vaksinasi ketiga, minimal harus berjarak enam bulan dari penyuntikan dosis kedua.
“Respon positif dan antusiasme masyarakat cukup tinggi pada pelaksanaan vaksinasi booster ini, artinya saat ini masyarakat sangat peduli dan mendukung apa yang kami lakukan,” ujarnya.
Dandim menegaskan, sebagai upaya mengendalikan Covid-19 di wilayah teritorialnya, upaya 3T, 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), serta vaksinasi akan terus dilaksanakan bersama pihak terkait.
“Jadi kombinasi antara 3T dan 3M serta vaksinasi, saya kira itu merupakan solusi paling tepat untuk mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19,” tambahnya.
Vaksinasi booster ini akan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah. Seperti Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit milik swasta. (*)