Jakarta, Suaranusantara.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM darurat) di tetapkan demi keselamatan bersama. Dan mesti di lakukan walau mengurangi kebebasan.
“Memang pembatasan kegiatan itu pasti tidak akan mengenakkan, karena ini mengurangi freedom,” kata Tito dalam konferensi pers yang di siarkan kanal YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Sabtu (17/7/2021).
Ia mengingatkan PPKM darurat di lakukan demi kepentingan bersama.
“Tapi memang harus di lakukan dalam rangka untuk keselamatan rakyat,” tuturnya.
Tito kemudian menjelaskan arahan Presiden Joko Widodo terkait pengawasan dan pendisiplinan warga dalam masa PPKM darurat. Dia meminta aparat yang bertugas saat PPKM darurat tidak menggunakan kekerasan.
“Bapak Presiden memberi penekanan agar dilakukan dengan cara-cara humanis, santun, manusiawi, tidak berlebihan meski tetap tegas. Mendisiplinkan masyarakat perlu ada langkah-langkah tegas,” tuturnya.
“Tidak menggunakan kekerasan,” sambung Tito.
Dia kemudian mencontohkan kasus pemukulan oleh oknum Satpol PP di Gowa. Tito mengaku langsung menelepon Bupati Gowa agar kasus itu segera diselesaikan.
“Contoh di Gowa, sudah lakukan penindakan, saya telepon Bupati, langsung dicopot,” tuturnya.
Meski demikian, Tito meminta semua aparat yang bertugas selama PPKM darurat tetap semangat. Dia mengatakan selalu ada tantangan dan risiko dalam bekerja.
“Jangan sampai kurangi moril. Ini risiko kita kerja, jaga jangan sampai emosi,” ujar Tito.
Baca juga: 20 TKA China Lolos Masuk Indonesia
Indonesia meloloskan 20 TKA China ke Makassar melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (3/7/2021) malam. Sementara di dalam negeri sendiri, pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa dan Bali.
Pihak Imigrasi mengakui belum menerima laporan soal kedatangan 20 TKA asal China itu. Namun, pihak Imigrasi menyatakan bahwa TKA masih bisa masuk ke Indonesia jika tujuannya sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres), yitu bekerja di proyek strategis nasional.