Jakarta, Suaranusantara.co – Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menyebut ada hampir 500.000 penduduk yang melakukan pindah domisili di awal tahun 2021. Data 500.000 penduduk itu berdasarkan rekapitulasi Dukcapil pada akhir Januari 2021.
“Berdasarkan data SKPWNI (Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia) terdapat 498.213 penduduk yang berpindah di sepanjang Januari 2021,” kata Zudan di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.
Ia menjelaskan dari 498.213 penduduk, ada 303.822 melakukan pindah keluar dan sisanya pindah datang.
Menurut Zudan, teknologi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang ada saat ini telah memungkinkan adanya rekapitulasi data kependudukan. Termasuk di dalamnya adalah data mengenai perpindahan penduduk seperti terjadi pada awal tahun ini.
Pelayanan Maksimal
Ia juga menyebut ada 16.449 peristiwa perkawinan. Kemudian ada 522 peristiwa penting perceraian. Semua data itu bersumber dari penerbitan Akta Perkawinan dan Akta Perceraian.
Zudan yang juga sebagai Ketua Umum Korpri ini meminta seluruh jajarannya, baik di pusat maupun di daerah, untuk bekerja keras memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Setiap pelayanan yang di lakukan tidak akan sia-sia karena berkontribusi pada pemutakhiran data kependudukan secara agregat.
“Kita sadar akan potensi kita. Mari terus berbenah mendorong terwujudnya Big Data Kependudukan yang pemanfaatannya akan membahagiakan masyarakat,” ujar Zudan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Zudan juga memerintahkan jajaran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk menggelar pelayanan penggantian dokumen kependudukan bagi korban banjir. Pelayanan penggantian dokumen kependudukan harus cepat, tanggap, dan tuntas pengerjaannya.
“Awal tahun ini, kita sudah ada pengalaman pelayanan bagi korban gempa bumi di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan. Tim di dua tempat tersebut bekerja sangat baik. Saya berharap pelayanan di Jateng juga akan sama baiknya,” tutup Zudan.
Setidaknya terdapat enam daerah yang mengalami banjir di Jateng. Wilayah-wilayah itu adalah adalah Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Kebumen.