Kupang,Suaranusantara.co – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan dana sebesar Rp300 milar untuk membangun 10 jembatan di NTT yang rusak akibat terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja.
Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, mengungkapkan ada 10 jembatan di NTT yang rusak akibat hantaman badai siklon tropis seroja akan di bangun tahun ini
“Beberapa jembatan yang segera di bangun pada 2021 seperti jembatan Termanu di Kabupaten Kupang dan jembatan Benenai di kabupaten Malaka. Selain itu masih ada delapan jembatan besar lainnya yang rusak akibat badai siklon seroja. Yang di pastikan di bangun dalam tahun ini,”jelas Marius, di Kupang pada Senin 10-Mei 2021.
Masa Rehabilitasi
Menurut Marius, pembangunan seluruh jembatan itu di lakukan dalam tahap masa rehabilitasi dan rekonstruksi dampak kerusakan akibat bencana alam badai siklon tropis seroja di NTT. Saat ini, para kontraktor yang mengerjakan 10 jembatan itu sudah berada di Nusa Tenggara Timur untuk memulai pembangunan.
Di targetkan pembangunan jembatan itu selesai di lakukan pada akhir tahun 2021. “Pembangunan kembali 10 jembatan di NTT itu di lakukan agar kegiatan sosial ekonomi masyarakat kembali menggeliat,” tegas Marius.
Baca juga: 1000 Unit Rumah Bakal Dibangun bagi Masyarakat Terdampak Bencana di NTT
Sebanyak 1000 unit rumah bagi masyarakat yang terdampak bencana alam banjir bandang di Nusa Tenggara Timur akan di bangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu di sampaikan oleh Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Yublina D. Bunga dalam keterangan pers, Senin 10 Mei 2021.
“Kami segera melaksanakan pembangunan rumah khusus sekitar 1000 unit rumah unit. Untuk merelokasi masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang di NTT beberapa waktu lalu,”kata Yublina.
Yublina menjelaskan pembangunan rumah khusus tersebut akan di laksanakan di dua wilayah. Yakni Lembata (700 unit) dan Adonara (300 unit) dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).