Jakarta, Suaranusantara.co – Tim Tanggap Bencana Alam Banjir Ditjen Dukcapil Kemendagri telah mengganti puluhan ribu dokumen penduduk bagi korban banjir di di Provinsi NTB dan NTT.
Tercatat, hingga Minggu 18 April 2021 di Kabupaten Bima, Tim Tanggap Bencana Ditjen Dukcapil yang bekerja di 2 kecamatan dan 9 desa berhasil mencetak 208 keping KTP-el, 8.050 KK, 100 akta kelahiran dan 2 akta kematian.
“Total dokumen penduduk yang di ganti untuk korban banjir di Kabupaten Bima adalah 8.360 dokumen kependudukan. Selanjutnya, dokumen yang telah di cetak di berikan kepada para Kepala Desa untuk di bagikan kepada penduduk yang menjadi korban bencana banjir,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh di Jakarta, Senin 19 April 2021.
Apresiasi Kinerja
Sementara di Provinsi NTT, sejak tanggal 10 hingga 18 April 2021 telah mencetak sebanyak 17.812 KK, 1.436 KTP-el, 104 akta kematian, 492 akta lahir dan 126 akta kawin. Sehingga selama sepekan bekerja di NTT, Tim Dukcapil pusat telah mencetak sebanyak 19.970 dokumen.
Zudan pun mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kinerja keras dari Tim Dukcapil.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah bekerja sangat bagus di NTB dan NTT. Total 36.077 dokumen telah di bagikan kepada penduduk di sana yang terdampak bencana. Teman-teman semua yang sudah di sana mengorbankan waktu tidak berbuka puasa dan sahur bersama keluarga demi menolong masyarakat di sana. Semoga tetap sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
1000 Unit Rumah Bakal di bangun bagi Masyarakat Terdampak Bencana di NTT
Sebanyak 1000 unit rumah bagi masyarakat yang terdampak bencana alam banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan di bangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu di sampaikan oleh Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Yublina D. Bunga dalam keterangan pers, Senin 10 Mei 2021.
“Kami segera melaksanakan pembangunan rumah khusus sekitar 1.000 unit. Unit untuk merelokasi masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang di NTT beberapa waktu lalu,”kata Yublina.
Yublina menjelaskan pembangunan rumah khusus tersebut akan di laksanakan di dua wilayah. Yakni Lembata (700 unit) dan Adonara (300 unit) dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).