Labuan Bajo, Suaranusantara.co – Pelaku percobaan pembunuhan terhadap Pius Malut, warga Pau, Desa Galang, Kecamatan Welak, Manggarai Barat belum ditangkap aparat kepolisian.
Diketahui, keluarga korban percobaan pembunuhan tersebut sudah melaporkan kasus ini ke Polisi sejak November 2021.
Menurut pengakuan korban, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 18 November 2021 di kebun sawah miliknya di kampung Pau, Desa Galang, Kec. Welak.
Pius menuturkan, dirinya pergi ke kebun untuk mengecek air di sawah dan melihat kerbau yang ada di sawah.
“Pada tanggal 18 November jam 6:30 seperti biasa saya ke kebun. Saya ke kebun untuk melihat sawah dan ternak kerbau. Sampai di kebun, saya bertemu dengan 3 orang, sesama warga kampung yang lebih dahulu tiba di kebun. Karena melihat mereka, lalu saya menyapa dan mendekati mereka dan bertanya: kamu datang apa disini? Kalian kan tidak ada kebun disini! Tapi mereka tidak menjawab. Lalu istri dari salah satu pelaku menyampaikan: Mari sudah, ini sudah dia!. Sesaat kemudian tanpa diduga pelaku yang berdiri di belakang saya tiba-tiba mengangkat sebilah parang lalu mengayunkan kepada kepala saya di bagian atas. Karena panik saya mengambil parang saya untuk menangkis pukulan dari arah depan. Tetapi saya tidak berhasil melawan. Pelaku yang memukul saya dari depan menggunakan gagang skop menyebabkan saya jatuh tersungkur. Saya rasa pusing dan tidak bisa melihat. Mereka pikir saya sudah mati, ketika saya sadar, saya berusaha jalan merayap karena tidak bisa melihat dengan jelas. Mata saya bengkak, kepala mengeluarkan darah dan kepala sakit dan pusing sekali,” demikian Cerita Pius.
Setelah kejadian itu, Pius langsung dilarikan ke Puskesmas setempat oleh anaknya.
Akibat luka di kepala bagian atas dan bagian depan, Pius harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum, tampak tengkorak kepala Pius retak parah dan terdapat lubang di bagian atasnya.
Selain itu, hingga saat ini Pius masih sering mengalami pusing, gangguan pendengaran. Tak hanya itu, telinga korban sering mengeluarkan cairan.
Kepada media ini, keluarga Pius berharap agar laporan yang diterima polisi diproses cepat.
“Kami sangat berharap adanya keadilan dan proses laporan kami secepatnya karena selama ini di kampung, pelaku sering membawa parang kemana-mana,” ungkap salah satu anak korban.
Hingga saat ini, kasus percobaan pembunuhan ini masih ditangani Polres Manggarai Barat. (CBN)