Tokyo, Suaranusantara.co – Pedayung putri asal Indonesia Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri memetik pengalaman berharga. Sekalipun mereka gagal melaju ke babak semifinal nomor Lightweight Double Sculls (LWX2) Olimpiade Tokyo 2020 pada Minggu waktu setempat.
Melakukan debut pertama di kejuaraan multievent terbesar se-jagad, Mutiara dan Melani mengatakan persaingan di level internasional yang cukup ketat membuat mereka gagal melaju ke babak selanjutnya
“Kami baru menyelesaikan perlombaan repechage dan sangat kompetitif dengan negara lain. Kami sudah berusaha maksimal, tetapi angin cukup kencang di 1.000 meter terakhir. Itu memengaruhi Ppenampilan kami,” ungkap Mutiara, Minggu (25/7).
Walaupun gagal, Pedayung putri Indonesia yang baru saja di pasangkan sembilan bulan lalu itu menilai Olimpiade sebagai pengalaman berharaga. Serta, berharap ke depannya bisa tampil lebih baik.
“Ini pengalaman berharga buat kami, karena event ini yang paling besar yang pernah kami ikuti. Yang jelas, Olimpiade ini menjadi pelajaran berharga,” pungkas Melani.
“Apalagi kami baru saja berpasangan 9 bulan. Semoga ke depannya bisa tampil lebih baik dan memberi prestasi bagi Indonesia,” imbuhnya.
Dalam pertandingan babak repechage 1 yang berlangsung di Sea Forest Waterway, Tokyo, Mutiara/Melani harus puas finis di posisi terakhir. Catatan waktu mereka 8 menit 03.19 detik, atau terpaut 41.94 detik dari wakil Amerika Serikat di posisi pertama.
Kendati gagal melaju ke babak semifinal, Mutiara/Melani masih akan melakoni satu pertandingan terakhir di Final C untuk penentuan peringkat pada Selasa (27/7) depan. Mereka akan bersaing dengan wakil Vietnam, Argentina, Austria, Tunisia dan Guatemala.(KOI/OL-11)