Labuan Bajo, Suaranusantara.co – Loyalitas dan dedikasi merupakan karakter yang melekat pada sosok Lasarus Radun yang merupakan kepala desa Watu Umpu, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. Ia mendapatkan mandat dari masyarakat untuk memimpin Desa Watu Umpu selama dua periode. Keterpilihannya sebagai kepala desa selama dua periode, tidak lepas dari transparansi penggunaan dana desa yang diterapkannya. Transparansi ini membuat masyarakat percaya akan kepemimpinannya. Meskipun dalam proses pemilihan kepala desa periode kedua, ia harus bersaing dengan tiga calon lainnya, ia tetap keluar sebagai pemenang dengan perolehan 386 suara.
Penggunaan dana desa yang baik dan transparan merupakan modal utama bagi setiap kepala desa yang ingin maju lagi dalam proses pemilihan berikutnya. Hal ini penting disadari agar tidak perlu mempromosikan diri secara berlebihan dan mengeluarkan banyak tenaga. Informasi ini diperoleh media Pada hari Kamis, (16/5/2024), ia menyampaikan bahwa dana desa sungguh-sungguh diperuntukkan bagi masyarakat.
“Sejauh yang saya sadari bahwa dalam pengelolaan anggaran desa, harus dilakukan secara transparan, baik dengan aparat maupun dengan masyarakat pada umumnya. Dan selama periode pertama, saya betul-betul total memberikan perhatian terhadap masyarakat. Semua program yang sudah dianggarkan untuk masyarakat dipublikasikan dan terserap sampai pada sasaran.” tuturnya.
Lasarus mengakui bahwa dia terpilihnya pada periode kedua karena begitu besar kepercayaan masyarakat Watu Umpu kepadanya.
“Saat pencalonan kades pada periode kedua, saya mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Hal ini terjadi mungkin karena tingkat kepercayaan masyarakat yang dilihat dari segi program dan transparansi penggunaan anggaran yang selalu dibuatkan evaluasi melalui musyawarah desa. Secara pribadi juga, saya sudah menjalankan aturan sesuai ketentuan perundang-undangan,” ujar Lasarus.
Soal penyerapan dana desa, Lasarus menjelaskan bahwa untuk anggaran tahun 2024 sudah hampir rampung,
“Progres penyerapan dana desa sudah 50 % dan anggaran yang paling banyak masuk adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). BLT ini sudah memasuki tahap dua” sambungnya.
Ia melanjutkan penjelasannya terkait program tahun 2024 yang akan direalisasikan pada bulan Juni dan Agustus,
“Pekerjaan akan di jalankan pada bulan 7 dan 8 adalah pemberdayaan, RTLH berupa material ketahanan pangan dan pupuk pekerjaan fisik Dusun Tadong, rabat beton di Nderu dan rehap jalan di Dusun Labe tahun 2024.” pungkas Lasarus.
Mengakhiri penjelasannya, Lasarus memberikan pendapatnya terkait alasan timbulnya berbagai kegagalan dalam pembangunan desa. Hal ini berangkat dari pengalamannya selama dua periode menjadi kepala desa di Desa Watu Umpu.
“Terkadang penggunaan anggaran desa tidak adanya kesesuaian antara perencanaan dengan fisik dan mungkin saja tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, yang seharusnya perioritas tetapi dimasukkan dalam anggaran perubahan,” tutup Lasarus. (Sius/SN)