Jakarta, Suaranusantara.co – Sebagai salah satu karya mode yang mampu melintasi waktu dan tren, jaket Bar Dior menjadi kunci kesuksesan sang couturier. Dan telah menjadi simbol virtuoso keanggunan Paris sejak penciptaannya.
Di kenal lewat siluet pinggangnya yang mengecil, garis bahu yang lembut, basque yang mengaksentuasi bentuk pinggul, serta garis leher yang terbuka, jaket istimewa ini memasyurkan lekuk tubuh seorang perempuan.
Bak sebuah ode yang di layangkan terhadap sensualitas dan feminitas, jaket Bar Dior menjadi perwujudan utama tampilan New Look di tahun 1947. Baik lewat foto bidikan fotografer Willy Maywald yang diabadikan di tepi sungai Seine ataupun yang di kenakan oleh Marion Cotillard dalam foto-foto Jean-Baptiste Mondino, kreasi legendaris dalam sejarah mode dan couture ini mengungkapkan esensi abadinya, musim demi musim.

Ciri Khas Desain
Berbagai interpretasi di tuturkan sejumlah Direktur Artistik Dior selama bertahun-tahun. Mulai dari Marc Bohan, Gianfranco Ferré, John Galliano, Raf Simon, dan yang terkini, Maria Grazia Chiuri.
Masing-masing mampu menyisipkan gaya baru tanpa melupakan ciri khas identitasnya yang begitu berani. Di bawah kepemimpinan Maria Grazia Chiuri, jaket Bar khas Dior pun menjadi jantung koleksi permanen rumah mode asal Prancis tersebut, 30 Montaigne.
Dengan modernisasi secara terus-menerus, jaket tersebut hadir dengan garis rancang lebih maskulin dan berimbuhkan aksen denim. Serta motif kotak pada musim gugur/dingin 2019-2020. Ia pun kembali muncul dengan variasi bahan tweed hitam legam di koleksi adibusana Dior untuk musim gugur/dingin 2019-2020.
Desain Berkelas
Bak sebuah kanvas kosong, jaket Bar khas Dior pun turut menjadi latar kolaborasi rumah mode tersebut. Dengan seniman Mickalene Thomas dan Grace Wales Bonner pada helatan musim cruise 2020 silam.
Memadukan teknik crochet dan sulaman Karibia pada materi sutra dan rafia, Bonner menikahkan warna cerah nan hangat dengan kedalaman warna hitam. Bak sebuah alkimia sempurna antara elemen maskulin dan feminin.
Thomas, seniman visual Afrika-Amerika karyanya merujuk pada pelukis agung Eropa seperti Ingres dan Manet, dan menginfusikan siluet. Hasil karyanya adalah khas jaket Bar dengan semangat kolase warna-warninya yang mempesona.
Layaknya sebuah cerminan gaya visioner ultra-modern Christian Dior, pesona jaket Bar khas Dior mampu melampaui waktu dan generasi. Menegaskan kembali statusnya sebagai ikon abadi rumah mode tersebut, musim demi musim. (elle)