Kutai Barat, suaranusantara.co — Kuasa hukum mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera melakukan pemeriksaan aliran dana Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM).
PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) ini berlokasi di Kecamatan Mook Manaar Bulatan, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dengan memiliki izin usaha dibidang tambang batu bara yang melakukan operasi produksi di atas lahan seluas 5.000 hektare
Kuasa hukum warga Kampung Linggang Marimun, Robertus Antara, S.H, menduga PT BISM selewengkan dana CSR mengakibatkan terjadinya berbagai konflik di tengah masyarakat.
“Ada dugaan penyelewengan dana CSR PT BISM. Dugaan itu diperkuat dengan ketimpangan ekonomi, konflik sosial, persoalan air bersih, limbah tambang, ketenagakerjaan, hingga infrastruktur jalan,” Jelas Robertus, yang dilansir dari pemberitaan media sapakaltim.com pada Rabu 29/10/2025
Kata Robertus, dana CSR semestinya harus menjadi kontribusi positif dari Perusahan untuk masyarakat yang berada sekitar perusahan tersebut.
Dana tersebut memiliki kaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable economic activity) dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, lingkungan, serta negara.
“Citra perusahaan akan menjadi buruk jika tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Secara umum dana CSR perusahaan tambang mestinya mensuport CSR kepada masyarakat dengan kisaran 2 hingga 4 persen dari total keuntungan tahunan.
Ia (Robertus) menilai, meski pendapatan PT BISM cukup signifikan, masih banyak warga yang mengeluhkan tidak adanya kejelasan realisasi program CSR di wilayah tersebut.
“Bahkan para petinggi kampung mempertanyakan transparansi dan pelaksanaan CSR PT BISM,” ungkapnya.
Atas dasar adanya dugaan penyelewengan ini maka Robertus meminta KPK dan OJK segera menelusuri dan memeriksa aliran dana CSR perusahaan tersebut guna memastikan akuntabilitas dan tanggung jawab sosial PT BISM kepada masyarakat.
Namun hingga saat ini pihak PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) belum merespon konfirmasi awak media sebagaimana diterangkan dalam pemberitaan media Sapakaltim.com.
Dari pemberitaan media Sapakaltim.com diketahui bahwa awak media itu masih berupaya menghubungi pihak perusahaan terkait adanya dugaan penyelewengan dana tersebut.










































































