Labuan Bajo, suaranusantara.co – Netizen yang diketahui merupakan warga asal Manggarai Barat menilai siapapun Kepala BPN/ATR Manggarai Barat yang mempunyai niat untuk memberantas praktik mafia tanah di Labuan Bajo, baginya niat itu hanyalah omong kosong.
Pernyataan ini disampaikannya merespon pemberitaan berjudul “Sinergi Berantas Praktik Mafia Tanah, Kepala ATR/BPN Mabar yang Baru Kunjungi Kapolres Mabar” yang diterbitkan dan diunggah oleh wartawan media ini pada salah satu grup facebook
Berita ini berupa pers rilisan dari Humas Polres Manggarai Barat yang diterima oleh media suaranusantara.co pada Selasa (22/7/2025) siang
Kepala ATR/ BPN Manggarai Barat yang baru, Daniel Liunesi menggantikan Gatot Suyanto, dalam kunjungan perdananya kepada Kapolres Manggarai Barat, menyampaikan niatnya membangun sinergitas antar institusi dalam rangka memberantas praktik mafia tanah yang marak terjadi di Labuan Bajo.
Menanggapi pemberitaan itu, netizen dengan nama akun Piter Mabar itu mengatakan bahwa begitu banyak persoalan tanah di Manggarai Barat yang menumpuk di BPN/ATR dan tidak pernah diselesaikan.
“Membaca berita terlampir ini. saya langsung mendapatkan kesimpulan. Ini omong kosong !!! sekali lagi omong kosong. Dua tahun saya melakukan pengamatan,,,melihat dan mendengar sendiri. Mafia tanah di Mabar itu justru berada dalam lingkaran institusi/instansi ini. Dapatkah mereka memberikan dirinya sendiri ? Impossible. ini namanya maling teriak maling. Sembunyi di balik hukum prosedural yang memungkinkan oknum oknum dalam instansi ini, lempar batu sembunyi tangan,” tulis Piter Mabar dalam akunnya
Komentar selanjutnya, ia menuliskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini sudah lemah dan hanya maling teriak maling.
“Kepercayaan saya dalam issue ini hanya pada kekuatan cicil society yang sepertinya semakin redup. banyak orang orang baik yang selama ini saya melihat mereka terus berteriak. Dan sepertinya mereka sedang lelah melihat keadaan yang tidak kunjung berubah?,” lanjutnya.
Mengkonfirmasi pernyataan yang disampaikannya dimedia sosial, awak media berupaya menghubungi Piter Mabar pada Senin, 01/9/2025
Menanggapi konfirmasi media, ia membenarkan bahwa pernyataan itu benar adanya, bahkan ia sudah berusaha memberikan masukan ke ATR/BPN melalui sebuah pertemuan yang dihadiri langsung oleh Wamen ATR/BPN
“Bahkan dalam suatu pertemuan dengan wakil menteri BPN/ATR waktu itu di hotel Meurora labuan Bajo. Saya bicara soal penting penyelesaian non litigasi dalam sengketa tanah dengan dengan pendekatan perspektif adat dan budaya Manggarai,” ungkap Piter melalui pesan whatsapp
Ia (Piter) tidak hanya mengkritik kinerja institusi ini namun ia juga mengatakan pentingnya hukum positif dalam menyelesaikan persoalan tanah di Manggarai Barat.
“Hukum positif kita sebenarnya baik, tetapi yang mengelola hukum positif ini penuhi dengan pejabat pejabat kotor, di kepolisian, Kejaksaan apa lagi di kantor BPN. Coba saja di cek setiap ada kegiatan prona atau pembagian lahan kepada masyarakat. pasti banyak nama – nama pejabat dari institusi ini, padahal mereka bukan masyarakat lokal Manggarai Barat,” ujar Piter.
Penilaian yang sama disampaikan pula oleh Sirilus Ladur, yang diketahui merupakan seorang aktivis pemerhati persoalan sosial di Manggarai Barat.
Awak media mendapatkan informasikan ini melalui status di facebook yang diunggahnya melalui akun pribadi dengan nama “Sirilus Ladur
Ia (Sirilus Ladur) pemilik akun itu menyebutkan pergantian Kepala ATR/BPN di Manggarai Barat tetap saja pelayanan buruk.
“Mau Seribu kali Ganti kepala BPN Labuan Bajo tetap ada Mafia di dalamnya.
Urus sertifikat bisa sampai 2 tahun bahkan bisa Belasan tahun itupun klu jadi. Pelayanan di BPN labuan Bajo sangat Buruk dan layak jadi tersangka,” tulis pemilik akun bernama Sirilus Ladur itu.