Jakarta, Suaranusantara.co – Partai Golkar (PG) menargetkan meraih 20 persen kursi di DPR pada Pemilu 2024. Target itu naik sekitar 7,5 dari perolahan suara Golkar pada Pemilu 2019 yang hanya 12,31 persen.
“Kita targetkan meraih 20 persen kursi parlemen,” kata Ketua Umum PG Airlangga Hartarto dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PG ke 57 di kantor DPP PG, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu, 20 Oktober 2021.
Saat ini, PG hanya meraih 85 kursi DPR atau 17.229.789 jumlah suara pada Pemilu 2019. Jika berhasil mencapai 20 persen pada Pemilu 2024, maka PG akan memperoleh 112 kursi parlemen.
Airlangga mengklaim PG sudah punya modal untuk meraih angka 20 persen tersebut yaitu kemenangan 20 persen Pilkada 2020 lalu. Hasil itu bisa dikapitalisasi sehingga bisa meningkatkan suara PG pada Pemilu 2024.
“Saya mengajak kita semua untuk menyatukan tekad, rapatkan barisan. Kita harus mempunyai narasi satu yaitu bersama untuk kemenangan Partai Golkar,” tutur Airlangga.
Menko Perekonomian ini menyebut masih ada waktu tiga tahun untuk bekerja. Para kader diminta rebut hati masyarakat dengan memberikan program-program nyata.
“Kita konsolidasikan kekuatan, satukan langkah, raihlah simpati masyarakat,” tegas Airlangga.
Dia mengajak para kader agar tahun 2024 harus menjadi momentum Golkar meraih kemenangan. Hal itu sebagai kado istimewa bagi Golkar yang akan berusia 60 tahun atau enam dekade.
“Menuju enam dekade Partai Golkar, kita harus torehkan sejarah bahwa Partai Golkar akan kembali merebut kemenangan dalam pemilihan Presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah,” tutur Airlangga.
Dia mengungkapkan road map (jalan) menuju kemenangan pemilu 2024. Disebutnya, tahun 2021 ini, Golkar telah menyelesaikan konsolidasi internal. Kemudian tahun 2022, para kader dan penggurus Golkar akan diterjunkan ke daerah-daerah untuk mensosialisasikan calon presiden partai Golkar dan calon legislatif.
Sementara tahun 2023, Golkar melakukan penetapan dan pemantapan pemenangan partai dengan fungsionaris atau penggurus sebagai pasukan darat. Penggalangan opini juga akan terus bekerja untuk pemenangan presiden dari partai Golkar.
“Tahun 2023 Golkar akan bekerja menuju Pemilu 2024. Fungsionaris yang terbentuk adalah fungsionaris yang siap bekerja, karena ini sudah dievaluasi di akhir tahun 2022,” tutup Airlangga.