Suaranusantara.co– Para mantan ketua Organisasi Ikatan Mahasiswa/i Asal Manggarai di Maumere (IMAMM) melakukan pertemuan secara daring lewat aplikasi Zoom, pada Sabtu (12/2/2022). Mereka membahas dan mengevaluasi hasil kerja dari kepengurusan IMAMM Periode 2021-2022.
Untuk diketahui, IMAMM merupakan organisasi yang menyatukan para mahasiswa asal Manggarai Raya (Kab. Manggarai Timur, Kab. Manggarai, dan Kab. Manggarai Barat), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sedang melanjutkan pendidikan tinggi di Kab. Sikka, NTT. Mereka bertopang pada nilai-nilai kekeluargaan serta mendidik anggotanya melalui sistem pembinaan dan kaderisasi yang berkelanjutan untuk menumbuhkan jati diri mahasiswa/i yang berkualitas.
Organisasi IMAMM semenjak berdirinya di Nian Tana Sikka sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan demi mengembangkan sikap, karakter dan berpegang teguh pada kearifan budaya Manggarai sebagai basis terbentuknya jati diri mahasiwa yang berintegritas.
Namun ahkir-ahkir ini para alumni merasa kecewa dengan kepengurusan IMAMM Periode 2021/2022 saat ini yang diketuai oleh Bonefentura Jelalut.
Bahwasannya kepengurusan IMAMM saat ini tidak menjalankan program kerja sesuai dengan visi dan misi organisasi IMAMM, padahal kepengurusan ini sudah berjalan hampir setahun.
Mantan Ketua IMAMM periode 2018/2019, Evan Asak, mengatakam bahwa organisasi IMAMM masa kepengurusan sekarang dinilai tidak mampu mengemban tugas yang sudah dipercayakan. Lebih lanjut Evan mengatakan lebih baik kepengurusan diganti apabila program kerja kepengurusan tidak dijalankan.
Mantan Ketua IMAMM, Eren Holivil, menyampaikan hal yang sama bahwa organisasi IMAMM sekarang sudah vakum dan menilai masa kepengurusan sekarang gagal menjalankan program kerjanya.
Mantan ketua yang disapa Erens ini melanjutkan bahwa jika kepengurusan organisasi IMAMM saat ini tidak siap menjalankan tanggunjawab, maka dia menganjurkan untuk mengundurkan diri secara hormat.
Eren juga mengatakan bahwa jika tidak segera mengundurkan diri, maka dia bersama mantan pengurus lainnya akan memaksakan pergantian kepengurusan dilakukan.
“Jika tidak, maka kami dan para alumni dan anggota IMAMM memaksa kepengurusan tahun ini untuk segera mundur dari jabatan dan diganti dengan kepengurusan baru,” tegas Erens.
Mantan ketua IMAMM Periode 2020/2021, Odhan Loni, menyampaikan rasa kecewanya terhadap kepengurusan organisasi IMAMM saat ini yang tidak bisa menjalakan program kerja keorganisasian selama masa jabatan periode 2021/2022.
Lebih lanjut Odhan Loni mengatakan kepengurusan organisasi IMAMM saat ini masa bodoh dan tidak mau menjalankan program kerjanya.
“Jika kepengurusan IMAMM tidak mau menjalankan program kerja maka saya menyampaikan sikap tidak percaya atas kinerja kepenguran dan dianggap gagal sekaligus juga meminta mengundurkan diri dari dari jabatan sebagai ketua dan jajaran kepengurusannya,” tegasnya.
Penulis: Yohanes A. Loni