Labuan Bajo, suaranusantara.co —– Belasan juta uang milik salah seorang warga di Labuan Bajo ditipu oleh pemilik mobil ekspedisi atas nama Eko Wahyudi yang mengangkut bahan bangunan menyebabkan kunci mobil itu ditahan karena tidak membayar uang pinjaman dan upah karyawan yang membongkar muatan dari kapal di Pelabuhan Pelindo yang beralamat di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Akibat tidak dibayarkannya uang ini, korban menahan kunci mobil tersebut dengan tujuan agar pemilik mobil itu bisa menemui korban di rumahnya untuk membayar utang itu.
Menurut keterangan korban, total upah yang belum dibayarkan oleh Eko Wahyudi senilai Rp. 14.300.000 terhitung sejak ia mulai bekerja dari bulan November 2024 hingga sekarang. Belum ditambah lagi dengan uang pinjaman milik orang.
Tiba-tiba malam setelah korban menahan kunci mobil itu, ia didatangi oleh dua orang oknum TNI mengenakan pakaian Loreng, datang di rumah korban yang beralamat di Wae Kesambi, Desa Batu Cermin, pada jumat pada Jumat (07/02/2025) pkl 21.11 Wita
Pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut kedua Tentara itu, kata Felsi yakni menanyakan soal alasan penahanan kunci mobil itu
“Apakah benar ini sama Om Felsi? apa alasan menahan kunci mobil itu? ,” tanya tentara yang tidak menyebutkan namanya.
Menjawab pertanyaan itu, Felsi mengatakan “Ya ini Felsi sendiri, dan alasan saya menahan kunci mobil itu karena Yudi tidak membayar uang saya sejumlah Rp. 14.300.000. Saya menginginkan Yudi harus ketemu saya saat ini untuk bayar uang saya,” beber Felsi.
Kata Fersi, total uang yang sempat disampaikannya di hadapan dua orang anggota TNI itu senilai 16.000.000 karena tidak belum dihitung dengan uang pinjaman dari Yudi.
Saat berlangsungnya dialog itu, kedua tentara ini mengaku hadir untuk memediasi persoalan ini karena memiliki kedekatan dengan Rano yang merupakan saudara dari Eko Wahyudi.
“Kami hadir di sini untuk memediasi karena dihubungi oleh oleh Rano,” ujar tentara itu.
Meskipun Felsi diinterogasi dengan berbagai pertanyaan namun dirinya tidak gentar menjawabi pertanyaan kedua Tentara itu.
“Saya tidak kenal Rano, yang saya kenal adalah Yudi dan apapun masalahnya saya minta Yudi harus bayar uang keringat saya, ” tandas Felsi.
Kedatangan kedua Tentara itu kata Felsi diduga untuk menakut-nakuti Felsi dan istrinya.
” Saya menduga dua Tentara yang datang di rumah saya ini hanya untuk menakutkan kami, nyatanya saat kedua nya masuk rumah gelagat mereka seperti mengancam kami dan tidak perkenalkan nama keduanya,” imbuhnya
Proses mediasi yang dilakukan oleh kedua tentara itu berujung gagal dan tiba-tiba keesokannya Fersi dipanggil dari unit SPKT Polres Manggarai Barat untuk melakukan mediasi tanpa melalui Dumas arau Laporan Polisi, pada Sabtu (08/02/2025) dan tetap tidak menemui solusi.
Sampai saat ini wartawan suaranusantara.co sudah mencoba menghubungi pihak Rano dan Yudi namun belum bisa dihubungi.