Oleh: Anna Saraswati, Alumi Universitas Indonesia
Depok, Suaranusantara.co – Manajemen Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi menjadi topik seminar yang berlangsung di Ruang Apung Universitas Indonesia (UI) kampus Depok, Selasa (21/03).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang juga alumni UI, yakni M. Ihsanudin, M.Hum dan Hendro Wicaksono, M.Hum. Sementara moderator seminar adalah Ma’ruf Pattimura, S.T., salah seorang Pustakawan UI.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris. M.Sc., membuka acara setelah menyampaikan kata sambutan secara daring. Acara ini berlangsung secara hybrid sehingga peserta yang tidak dapat datang langsung, tetap dapat mengikutinya melalui zoom.
Narasumber pertama, Ihsanudin, memiliki latar pendidikan S2 Ilmu Perpustakaan UI, lulusan tahun 2005, dan berprofesi sebagai Kepala Perpustakaan MAN Insan Cendikia Serpong.
Ihsanudin menguraikan tentang kebutuhan pemustaka dan manajemen dasar perpustakaan mencakup struktur organisasi, deskripsi tugas, program kerja, Terms of Reference (TOR), monitoring dan pelaporan.
Dalam transformasi perpustakaan sekolah/madrasah di era sekarang, Ihsanudin menyampaikan bahwa perpustakaan mempu menjadi sumber perubahan gerakan literasi sekolah sebagai pemandu , penyelenggara dan narasumber.
Kegiatan dapat berupa pada pegelaran karya siswa, perlombaan, workshop, seminar, praktikum, kegiatan inklusi sosial dan kegiatan literasi lainnya. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Narasumber kedua, Hendro, yang juga lulusan Ilmu Perpustakaan UI, adalah Pustakawan Kemendikbudristek RI. Selain itu ia juga seorang pakar otomasi perpustakaan. Dalam seminar ini ia menekankan point utama terkait pilihan aplikasi perpustakaan, yakni lisensi (open source), dokumentasi dan dukungan komunitas.
Hendro membagikan pengalamannya dalam membangun program open source katalogisasi buku digital atau library management system di Kemendikbudristek. Sistem ini selanjutnya menjadi framework teknologi informasi bagi solusi manajemen perpustakaan.
Aplikasi ini bersifat open source, sehingga tidak ada biaya yang dikenakan untuk menggunakannya.Desain berbasis web ini kompatibel dengan standar kepustakawanan dan standar terbuka di dunia teknologi. Sistem ini sudah digunakan di berbagai perpustakaan di dalam dan luar negeri.(Red/CBN)