Jakarta, Suaranusantara.co – Nikita Mirzani mengaku sangat prihatin dengan fenomena baru di Indonesia, di mana masyarakat menengah kebawah banyak yang terjerat dengan kasus pinjaman online. Menurut Nikita Mirzani, pinjaman online telah meresahkan masyarakat khususnya kaum wanita yang menjadi korban.
Terlebih Nikita mengaku juga memiliki teman yang menjadi korban pinjaman online seperti itu. Cara penagihan debt collector yang di anggap dzalim dan seenaknya terhadap para korbannya di anggap sudah sangat meresahkan. Oleh karena itu, Nikita Mirzani pun meminta agar para korban tidak takut untuk melawan debt collector yang meresahkan tersebut.
“Kalau dari Niki sebagai perempuan Indonesia tentunya Niki mengecam sekali buat para korban yang di intimidasi oleh para debt collector. Nggak usah takut untuk melawan,” kata Nikita Mirzani di Plaza Indonesia, Kamis (22/4). “Tidak berati Niki menganjurkan untuk kalian tidak membayar! Kalian harus tetap membayar sesuai apa yang kalian pinjam ya,” tegas Nikita.
“Rakyat Indonesia kalau di pinjamin uang secara cepat dan tidak pakai jaminan, orang pasti akan tergiur Niki paham. Niki juga belajar pinjamlah yang sesuai yang kita bisa balikan, dan pinjaman yang resmi dan jelasnya,” kata Nikita. “Nggak usah pakai aplikasi jadi nanti teror kayak gini, sampai ada yang mau bunuh diri,” lanjut Nikita lagi.<
Debt Collector
Menurut Nikita, siapapun yang meminjam di aplikasi pinjaman online seharusnya memiliki mental yang kuat. Pasalnya, debt collector pinjaman online sering menagih dengan cara kriminal. Mulai dari menyebar identitas pribadi korban, memaki, hingga mengancam.
“Jangan mau di intimidasi, jangan sampai psikis kalian terganggu sama masalah utang piutang ini. Kalian harus bersuara apa yang yang kalian rasakan. Kayaknya hampir seluruh Indonesia deh pinjam uang aplikasi,” tegas Nikita. “Termasuk Niki juga pernah di tagih karena ada salah satu teman pinjam di aplikasi online, tapi memang betul tenyata nomor telepon pribadi tuh di-blast sampai ke Niki. Tapi, Niki orangnya berani ya, kalau Niki maki balik,” beber Nikita.
Nikita pun berharap agar kasus pinjaman online mendapat perhatian dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. “Tapi, nggak semua orang kayak Niki ini bisa juga jadi perhatian untuk pemerintah dan OJK karena ini sudah meresahkan banget ini sebenarnya kaya teroris ya. Buat orang resah, jadi takut mungkin caranya berbeda,” kata Nikita.
“Ya mudah-mudahan, dengan adanya korban-korban yang berani muncul dibela Bang Sunan dan tim bisa membuat pinjol (pinjaman online) untuk berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji,” pungkas Nikita.