Depok, Suaranusantara.com – Mindset! Apa sih maksudnya? Topik wawancara dengan Gabriella Sefty alias Ghaby tidak berhenti hanya sampai euforia Westlife yang sukses mengguncang penggemar mereka di ICE BSD. Derasnya hujan hari Sabtu (12/02) seakan menjadi pertanda bahwa semesta belum menghendaki perpisahan, sehingga obrolan sore itupun berlanjut diselingi gelak tawa.
Sambil menunggu hujan reda, Ghaby melanjutkan cerita tentang pengalamannya bersama teman-teman di forum komunitas Mental Health Care Indonesia (MHCI). Melalui media ini ia mencurahkan energi dan pikirannya untuk memotivasi mereka.
“Pada prinsipnya mereka membutuhkan teman yang mau mendengarkan saat berbagi. Dari sinilah muncul keterbukaan, karena tumbuh trust. Dengan begitu kita lebih mudah membantu menawarkan solusi, bahkan menghadirkan pakar profesional yang bersedia mendampingi” tuturnya.

Mindset!
Perempuan yang selalu tampak riang ini, bukan hanya bersemangat memotivasi orang lain, tapi juga dirinya sendiri. Ghaby mengatakan bahwa kekuatan pikiran sangatlah besar. Ia memberi contoh, ketika seseorang sedang mengalami musibah tapi dapat berpikir positif, maka orang itu akan lebih tenang menghadapinya.
“Tidak menutup kemungkinan keinginan orang itu akan terwujud dalam waktu dekat. Jadi yang harus ia lakukan adalah mengatur tempo sestabil mungkin, sebagai upaya untuk mendapatkan hasil baik. Bukan asal mengambil keputusan,” lanjutnya.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah mindset yang selama ini jelas negatif, tapi masih dipelihara, seperti perasaan insecure, tidak kreatif, dan adanya pikiran tidak mungkin. Menurutnya, banyak orang mengetahui letak penyakitnya, tapi mereka tidak mencari solusi. Misalnya merasa minder atau tidak percaya diri saat berkesempatan mengembangkan kreativitas, karena merasa tidak bisa bersaing dengan yang lebih kreatif dibandingkan darinya.
Padahal kekuatan pikiran mampu mengubah hidup seseorang. Bahkan hampir semua anak terlahir kreatif. Permasalahannya, ada orang yang terus mengasah kreatifitasnya itu secara konsisten, tapi banyak juga yang akhirnya tidak menggunakan otak kanan mereka sama sekali.
“Yakinlah bahwa bahwa kamu itu kreatif! Dari kecil kita dapat banyak pelajaran, bukan? Ada pelajaran menggambar dong? Walaupun tidak semua anak kecil itu jago menggambar, tapi hampir semua suka menggambar waktu kecil. Lalu saat sudah besar seperti sekarang, sangat sedikit orang yang suka menggambar,” kata perempuan ini dengan mata berbinar.
Baca tentang visualisasi di halaman selanjutnya