Jakarta, Suaranusantara.co – Pasca kekalahan telak 0-4 atas Vietnam pada Senin, 7 Juni lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengungkapkan bahwa Tim Nasional (Timnas) Indonesia beda kelas dengan Vietnam.
“Memang kelasnya ini berbeda, dari ranking FIFA jelas kita di bawah Vietnam. Kemudian dari apa yang di ikuti (kualifikasi Piala Dunia) Vietnam masih punya harapan mereka. Sementara kita sudah tertutup, sudah nggak ada (kesempatan),” kata Amali dalam keterangan persnya, Rabu, 9 Juni 2021.
Meski kesempatan untuk lolos kualifikasi Piala Dunia di pastikan gagal, Menpora Amali menginginkan agar kesempatan Timnas Indonesia melawan Vietnam ini di manfaatkan sebagai persiapan. Dalam menghadapi SEA Games yang akan di gelar di Vietnam November mendatang.
“Ini akhirnya kita gunakan untuk mempersiapkan atlet Timnas Indonesia untuk berlaga di SEA Games. Oleh karena itu maka yang di bawa adalah mereka yang rata-rata sesuai dengan usia SEA Games, cuma ada beberapa yang senior,” jelas Amali.
Pengalaman Bertanding
Menurut Menpora Amali, pengalaman bertanding pemain timnas yang berlaga Vietnam tersebut belum banyak. Hanya beberapa nama saja yang sudah berpengalaman berlaga melawan Vietnam seperti Evan Dimas dan Osvaldo Haay.
“Tetapi kebanyakan mereka ini kan di ambil dari yang di persiapkan untuk U-19 yang tertunda 2021,” pungkasnya.
Dengan demikian, kata Menpora Amali, ia pernah berdiskusi dengan PSSI dan meminta agar memaksimalkan ajang untuk uji coba timnas yang akan di persiapkan ke SEA Games.
“Sehingga kalau kita lihat dari timnya Vietnam, itu adalah tim yang kemarin main di SEA Games 2019, masih ada saya lihat,” katanya.
Meski demikian, Menpora Amali tak menampik masih banyak hal yang harus dipenuhi oleh pelatih timnas, Shin Tae-yong terutama di tingkat koordinasi antara pemain.
“Tapi bagi saya karena kita sudah tidak ada harapan untuk ke Piala Dunia, sudah tertutup. Maka kita maksimalkan mempersiapkan mereka untuk di SEA Games,” harapnya.
Pada saat SEA Games nanti, bisa saja timnas akan bertemu kembali dengan Vietnam. Namun dipastikan dengan susunan pemain yang berbeda. Karena rata-rata pemain Vietnam yang berlaga pada kualifikasi Piala Dunia 2021 ini adalah pemain senior.
“Bisa jadi dalam regulasinya, banyak yang sudah tidak bisa ikut kan kalau tidak salah tiga pemain senior yang diperkenankan. Oleh karena itu saya tetap menaruh harapan pertama kepada pelatih Shin Tae-yong karena banyak hal yang dibuat dan menjadi improve dari tim kita,” tukasnya.
Kompetisi
Menpora Amali juga berharapa kepada para pemain timnas yang akan berkompetisi di Liga 1 dan Liga 2 agar menjadikan ajang tersebut untuk pematangan.
“Harapan saya setelah kembali ke klub masing-masing mereka tetap memegang apa yang mereka sudah dapat kan saat di timnas. Misalnya kedisiplinan, soal makan, soal latihan dan sebagainya. Jangan sampai begitu kembali ke klub berbeda lagi akan susah buat Sin Tae Yong membangun tim ini,” bebernya.
Selain itu, Amali juga meminta untuk tidak mencemooh para pemain usai mengalami dari Vietnam dengan skor 0-4 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang di gelar di Al Maktoum Stadium, Dubai, Senin, 7 Juni lalu.
“Jadi tetap dukung, jangan sampai mereka di cemooh, jangan sampai kemudian di bully dan lain sebagainya. Karena ini anak-anak yang masih secara mental masih sangat muda, kita beri harapan, kita beri dukungan. Jangan ia di puji setinggi langit, kemudian di caci juga serendah-rendahnya,” kata Amali, dalam keterangan persnya, Rabu, 9 Juni 2021.
Perkembangan
“Jadi tetap kita dukung tim nasional kita, apapun hasil yang di dapat di Dubai, jangan di permasalahkan. Tetapi kita lihat betul ada perkembangan kea rah yang progresif, yang bagus untuk tim nasional kita,” lanjutnya.
Pada laga tersebut, Menpora Amali mengaku menonton langsung dari televisi. Bahkan, ia memegang kertas dan mencatat kekurangan tim nasional Indonesia saat berhadapan dengan Vietnam.
“Memang kelasnya ini berbeda, dari ranking FIFA jelas kita di bawah Vietnam. Kemudian dari apa yang di ikuti (kualifikasi Piala Dunia) Vietnam masih punya harapan mereka. Sementara kita sudah tertutup, sudah nggak ada (kesempatan),” ujar Menpora Amali.