Oleh: Anna Saraswati, FH Universitas Al-Azhar Indonesia
Depok, Suaranusantara.co – Kuliah Kebangsaan berlangsung di Universitas Indonesia (UI) Depok yang mengangkat tema “Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan”. Anis Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (periode 2017-2022) mengisi kuliah ini di Balai Serbaguna Purnowo Prawiro Kampus UI Depok pada hari ini, Selasa (29/08).
Dalam paparannya, Anies menyampaikan bahwa demokrasi bukan soal ada pemilu atau tidak, melainkan nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat. Dengan demikian aspirasi lewat proses politik berjalan tanpa ada rasa takut, tanpa ada tekanan. Sehingga nantinya menjadi keputusan-keputusan yang bisa dilaksanakan dalam kedamaian.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini beredar konotasi negara Konoha dan Wakanda di dunia maya. Bahkan ada yang menyebut lokasi Lahore yang paling tinggi tingkat polusinya dan mengkritik habis-habisan. Menurutnya, ini adalah self sensorship, yang muncul karena tekanan akibat rasa takut. Dengan kata lain, tidak ada kebebasan berekspresi, yang dengan sendirinya menandakan bahwa demokrasi tidak sehat.
Di hadapan ratusan mahasiswa, Anies juga membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia yang beragam. Berbagai suku bangsa dan Indonesia adalah senyawa, ibarat air yang merupakan kandungan unsur hidrogen dan oksigen. Sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen, tapi terkandung unsur-unsur yang tidak terpisahkan.
Anies menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari para panelis secara lansung, setelah menyampaikan paparannya selama 30 menit. Banyak pembahasan dalam kerangka kebangsaan ini termasuk pendidikan, lingkungan, ekonomi, sosial, politik, kesehatan, kewirausahaan, kebijakan publik, dll. Indonesia adalah bagian dari masyarakat dunia yang harus berada di titik pusat (center) di forum global karena berbagai potensi negara Indonesia yang strategis dan bangsa yang berdaulat.
Agenda Akademisi
Agenda perkuliahan mengundang Anies Rasyid Baswedan (Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022), Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah). Untuk jadwal perkuliahan pertama, akademisi UI menghadirkan Anies Baswedan. Sedangkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo masih dijadwalkan waktunya.
Prof. Semiarto Aji Purwanto, Dekan FISIP UI, menyatakan bahwa ketiganya adalah tokoh-tokoh penting sehingga kita perlu mendengar dan mendiskusikan pandangan-pandangan mereka secara obyektif .
“FISIP UI sebagai pusat keunggulan ilmu-ilmu sosial dan politik harus memainkan perannya sebagai katalis diskusi yang sehat dan berkualitas,” katanya.
Kegiatan kuliah kebangsaan ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat dapat ikut menyaksikan. Sementara Surya Tjandra, Juru Bicara Anies Baswedan, menyampaikan bahwa kebiatan hari ini berbeda dengan tantangan debat BEM UI. Namun ia memastikan Anies bakal kembali lagi ke UI untuk memenuhi tantangan debat tersebut.
“Undangannya beda dengan BEM UI yang viral itu, yang ini undangan masuk sebelum ada undangan terbuka dari BEM. Kita akan hadir juga untuk acara dengan BEM,” ungkap Surya.
BEM UI sebelumnya melayangkan undangan kepada tiga bacapres untuk datang ke kampus UI untuk beradu gagasan. Namun hingga kini, mereka masih memastikan kesediaan tiga bacapres. Jadwal adu hahasan tersebut akan berlangsung tanggal14 September mendatang.
“Kami akan melangsungkan program adu gagasan tiap bacapres ini pada 14 September 2023 nanti,” kata Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang lewat keterangan tertulis, Rabu (23/8).