Jakarta, Suaranusantara.co – Brain Body Movement Method (BBMM) adalah teknik pendekatan holistik yang terintegrasi dengan Mediated Learning Experience (MLE).
BBMM pada dasarnya adalah gabungan teknik yang mengembangkan proses berpikir, perasaan, penginderaan, seiring dengan gerakan-gerakan lainnya, dan merupakan latihan yang saling terkait.
#bodymovement #bodymovementmethod #BMM #mediatedlearningexperience #MLE #wellness #wellnesslife #wellnessplus #wellnessplasticity #wellnesslifeindonesia #brainplasticity pic.twitter.com/lLDns35Uf8
— Wellness Life Indonesia (@wellnesslife_id) March 27, 2024
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kesehatan di salah satu bagian tubuh tertentu, diperlukan peran serta dari seluruh bagian tubuh, karena teknik yang penerapan terapi holistik ini merupakan konsep kesatuan antara pikiran dengan tubuh. Sehingga BBMM menjadi treatment yang berbeda dengan pendekatan perawatan lainnya.
Penerapannya dengan melatih kembali keseimbangan seseorang secara multi-dimensional, di mana seluruh bagian tubuh, yang berkaitan dengan kinerja sistem syarat pada otak, terlibat dalam setiap gerakan, termasuk mata, badan dan kaki, yang keseluruhannya memiliki konstribusi penting untuk mencapai keseimbangan tubuh (balancing).
Dengan demikian, tidak hanya motorik, sensorik, dan sistem kognitif tubuh saja yang menjadi fokus latihan, tetapi juga peningkatan kemampuan untuk berinteraksi secara dinamis dengan diri sendiri dan lingkungan yang merupakan satu kesatuan bagian tubuh.
Meningkatkan Self Awareness
Teknik BBMM juga menerapkan pendekatan latihan untuk meningkatkan self awareness seseorang dengan serangkaian proses learning (pembelajaran) terpadu melalui stimulasi yang dilakukan pada bagian sense (indera), movement (gerakan), feeling (rasa) dan thinking (pikiran).
Namun teknik BBMM ini bukan bertujuan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit, tetapi merupakan metode ilmiah yang menetapkan tujuan yang terukur, sehingga dapat membantu pasien agar dapat belajar lebih sadar dengan dirinya (self awareness) dan bergerak secara lebih efisien dengan teknik yang tidak menimbulkan rasa sakit ataupun nyeri.
Penerapan BBMM membantu mengurangi keterbatasan atau ketidaknyamanan sehingga penerapnnya dapat dilakukan secara luas. Teknik BBMM merupakan teknik untuk tujuan perubahan dalam jangka panjang. Dengan demikian dalam tata laksana dan praktiknya, metode ini bukan dilakukan untuk pengobatan pasien dalam kondisi akut.
Tidak ada Paksaan
Meski terlihat sederhana dan gerakan yang dilakukan mudah, namun pasien sendiri mengakui bahwa dampak positifnya sangat mereka rasakan dan cukup menguras energi. Bahkan ada pasien yang hingga berkeringat saat latihan [adahal ruangan dingin sejuk ber-AC.
Dalam setiap sesi, praktisi profesional BBMM dan terapis menggunakan teknik verbal saat membimbing pasien. Gerakan tertentu yang terukur dipraktikkan dengan urutan tertentu tanpa paksaan sehingga nyaman bagi pasien. Setiap tahap pembelajaran berlangsung selama 60-120 menit guna mendapatkan hasil yang optimal. Pasien dapat berlatij dengan cara berbaring, duduk, dan berjalan untuk menguji keseimbangan.
Teknik BBMM berbeda dengan gerakan yoga, chi-kung, atau latihan lainnya. Saat mengikuti latihan BMM, seorang pasien mendapat arahan untuk melakukan gerakan teratur secara lembut dan perlahan-lahan, penuh kasih sayang. Pasien bergerak sendiri sesuai kemampuannya, dan dengan kecepatan mereka sendiri, sesuai kebutuhan dan kondisi.
Komunikasi dengan Tubuh
Teknik BBMM berlangsung perlahan-lahan, lambat dan sesuai kemampuan pasien. Sehingga tidak ada paksaan jika pasien merasa sakit atau nyeri ketika menggerakkan bagian tubuh tertentu,
Dengan teknik BBMM pasien belajar untuk menjadi lebih sadar dan belajar bergerak dengan lebih terampil, belajar teknik mengatasi rasa sakit, dan belajar menghindari gerakan yang tidak efektif. Mediator mengajarkan pasien untuk berkomunikasi dengan bagian tubuh, dengan mengatakan, “It’s fine,” (ini tidak apa-apa, atau ini baik-baik saja), sebab proses pembelajaran dengan metode BMM menekankan teknik pendidikan yang kompatibel dengan semua perawatan medis yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup setiap orang.
Di antara pasien ada yang menari dan bernyanyi karena saking bahagianya, atau karena yakin dan mendapati ia tidak merasakan sakit lagi. Bahkan ada juga pasien yang ketika datang duduk di kursi roda, namun ketika tiba di tempat latihan, praktisi profesional BMM akan memintanya berdiri dan berjalan. Banyak kemajuan yang mengejutkan bagi pasien sendiri ketika ternyata mereka bisa melakukan beberapa gerakan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan oleh mereka.