Jakarta, Suaranusantara.co – Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan dukungan terhadap langkah Polri yang memberantas aksi premanisme di jalanan. Namun, LaNyalla meminta di lakukan pembinaan kepada para preman agar tidak mengulangi aksinya.
Menurut LaNyalla, Indonesia tidak boleh memberi ruang buat segala aksi premanisme dan pungutan liar.
“Namun para preman itu harus di berikan pembinaan. Bila perlu di berikan juga pembekalan. Sehingga mereka dapat mencari rezeki dengan cara yang baik,” kata LaNyalla dalam keterangan persnya, Selasa 15 Juni 2021.
Senator asal Jawa Timur ini juga meminta masyarakat agar tidak segan untuk melaporkan jika mendapati aksi premanisme dan pungli jalanan.
“Harus ada efek jera untuk para preman. Mereka harus sadar jika ulah yang mereka lakukan sangat merugikan masyarakat. Di saat itulah pemerintah harus hadir untuk memberikan pembinaan. Sehingga penanganannya tidak hanya di razia, dihukum, kemudian di lepas lagi,” ujarnya.
Tindakan Tegas
Aparat kepolisian sendiri mulai mengambil tindakan tegas lantaran aksi premanisme telah meresahkan masyarakat.
“Apresiasi harus di berikan kepada Polri yang berupaya memberantas premanisme yang selalu meresahkan. Para preman ini kerap melakukan pemalakan terhadap sopir truk yang membawa barang-barang ke pasar di beberapa kota, seperti Banten, jalur pantura, hingga Gresik,” kata LaNyalla.
Namun, mantan Ketua Umum PSSI ini menilai jika keresahan bukan hanya di rasakan para supir.
“Masyarakat umum lainnya juga merasakan keresahan. Oleh karena itu, aksi premanisme harus di berantas. Polisi pun harus memberantas orang-orang yang ada di belakang aksi mereka. Jika tidak, aksi mereka akan merebak kembali jika dirasa telah aman dari razia penertiban,” katanya.
LaNyalla meminta polri untuk melakukan penertiban premanisme hingga ke akar-akarnya.
Pemberantasan premanisme di lakukan aparat Polri di sejumah daerah. Di Jawa Timur, Polres Kabupaten Gresik menciduk lima preman yang kedapatan melakukan pungutan liar (pungli) kepada sopir truk kawasan Pantai Utara (Pantura), Jatim, dan pengunjung pasar.
Hal serupa di lakukan di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak 49 preman terduga pelaku pungli di Tanjung Priok di tangkap Tim Gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Di Jakarta Barat, Polres Metro Jakarta Barat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 22 orang tersangka preman. Karena di duga melakukan pungutan liar (pungli)